Santri Dipukuli Dalam Mushollah Di Pesantren Popayato

POHUWATO (LIGO.id) – Tanpa alasan yang jelas, segorombolan Pemuda di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 20 Orang, sekitar pukul 01:00 WITA dini hari, Kamis (24/10), melakukan Penyerangan dan memukul sejumlah Santri di Pondok Pesantren Popayato, Desa Popayato, Kecamatan Popayato.

Penyerangan tersebut, membuat Guru dan Orang Tua Santri Korban Pemukulan, geram. Pasalnya, segerombolan Pemuda itu diketahui melakukan tindakan Pemukulan pada Santri, di dalam Musholah Pesantren.

Para Santri-pun hanya bisa diam saat menerima setiap pukulan yang dilayangkan ke tubuhnya. Lantaran menurut informasi yang berhasil dihimpun LIGO, salah satu Pelaku Penyerangan, membawa Senjata Api dan mengaku seorang Polisi.

“Santri Kami tidak punya salah. Lebih lagi, Mereka (Santri) dipukul di dalam Musholah lagi,” ungkap Ustad Jalaludin, Guru Pondok Pesantren, saat dikonfirmasi.

“Ada yang bawa Pistol dan mengaku Polisi,” ungkapnya lagi.

Lokasi Penyerangan Musholah Pesantren Popayato

Akibat Penyerang dan Pemukulan itu, 9 Santri di Pondok Pesantren Popayato mengalami Luka Ringan dan Bengkak dibagian Wajah.

Tak terima dengan perlakuan itu, Guru dan Orang Tua Santri melaporkan kejadian itu kepada Pihak Kepolisian, Polsek Kecamatan Popayato. Namun karena situasi yang makin memanas, perkara tersebut dilimpahkan ke Polres Pohuwato.

Sementara saat dikonfirmasi soal Pemukulan dan Penyerangan kepada Santri, Kapolres Pohuwato, Agus Widodo menyampaikan saat ini pihaknya masih melakukan Pemeriksaan kepada Korban dan Pelaku.

“Perkara masih Kami tangani. Keterangan lebih lanjut akan Kami sampaikan, setelah Pelaksanaan, Pemeriksaan dan Gelar Perkara,” ungkap Agus Widodo. (*D02).

Komentar