Protokol Kesehatan Diabaikan, Kasus Corona di Gorontalo Meningkat

LIGO.ID – Seluruh kabupaten/kota di Gorontalo telah berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularan virus corona. Masyarakat diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan agar virus corona tidak makin mewabah di provinsi itu.

Dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring, Triyanto memaparkan jumlah kasus baru harian mencapai rata-rata 58 per hari pada periode 17 Juli hingga 2 Agustus. dr. Triyanto mengingatkan warga di lima kabupaten dan satu kota di daerah itu untuk mewaspadai peningkatan tajam kasus infeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Baca juga :  Kunker Presiden RI, Ryan: Membuka Peluang Peningkatan Pariwisata Daerah

“Yang terjadi menurut analisis kami adalah protokol kesehatan yang sudah mulai tertata pada saat PSBB (tahap) satu, dua, dan tiga, masuk ke kehidupan adaptasi baru ini mulai tidak diperhatikan lagi. Dan inilah data menunjukkan seperti ini,” kata Triyanto. Kamis (6/8),

Hingga 5 Agustus 2020, total kasus positif virus corona di Gorontalo sudah mencapai 1.427 orang. Jumlah itu itu terdiri dari pasien yang pulih sebanyak 798 dan yang dirawat sebanyak 591 orang.

Triyanto menjelaskan, pada saat berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung selama 14 hari mulai 2 Juli 2020, penambahan jumlah kasus virus corona rata-rata hanya 3 kasus per hari. Namun ketika memasuki adaptasi kebiasaan baru, kasus infeksi virus corona di wilayah itu mulai meningkat.

Baca juga :  Wawali Ikuti Upacara Hari Otda ke XXVIII di Surabaya

Kasus terkonfirmasi melonjak menjadi 416 kasus pada 14 hari pertama masa adaptasi kebiasaan baru, dari yang tadinya 256 kasus terkonfirmasi pada saat berakhirnya PSBB tahap ketiga.

“Tetapi apa yang terjadi pada saat adaptasi kehidupan baru, mulai satu minggu, itu sudah mulai naik, dua minggu naik, tiga minggu naik dan sekarang naiknya hampir tidak bisa kita kendalikan lagi,” ujar Triyanto.

Menurutnya, masyarakat perlu belajar dari pencapaian PSBB sebelumnya, masyarakat di wilayah itu perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas sehari-hari. (/red)

Komentar