Kota Gorontalo sebagai daerah jasa dan perdagangan, telah mengalami pertumbuhan penduduk sekitar 0,78 setiap tahun. Hal ini telah menciptakan tekanan dan kompetensi yang sangat ketat, dalam pemanfaatan dan penggunaan lahan.
Bahkan, skala kepemilikan lahan pertanian akan terus menurun, seiring dengan semakin tingginya laju konservasi lahan pertanian yang jika di persentasekan sekitar 0, 14 persen pertahun.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo Ismail Madjid, sejumlah persoalan tersebut dapat mempengaruhi pada turunnya produksi pertanian yang berdampak pada tingkat inflasi di daerah.
Dijelaskan Sekda Ismail, inflasi merupakan salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Dengan tingkat inflasi yang tinggi, tentu akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
“Semua dinamika tersebut, sangat berkaitan dengan kegiatan penyerahan bantuan bibit tanaman cabe melalui program Germas, yang digelar hari ini,” kata Sekda Ismail ketika memberikan sambutan pada kegiatan penyerahan bantuan bibit cabe kepada warga di Kecamatan Kota Selatan, Rabu (24/4/2024).
Pemberian bantuan bibit tanaman cabe, menurut Sekda Ismail, terus dimasifkan oleh pihaknya. Sebab, bantuan ini merupakan salah satu program Pemerintah Kota Gorontalo yang bertujuan untuk menekan laju angka inflasi.
“Bahkan, menjadi wujud dukungan Pemerintah Kota Gorontalo mengendalikan inflasi, karena dengan memanfaatkan lahan pekarangan tidur di pekarangan rumah dengan ditanami cabe, memberikan dampak baik terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat,” terang Sekda.
Pemerintah Kota Gorontalo juga mengapresiasi upaya instansi terkait, untuk melibatkan langsung masyarakat pada pelaksanaan program Germas.
“Sehingga saya beharap, kegiatan ini menjadi wadah bagi kita semua untuk memperkuat koordinasi dan sinergitas dengan masyarakat dalam rangka menyukseskan berbagai program kegiatan pemerintah daerah,” pungkasnya.
Komentar