Pemerintah Berencana Evakuasi Anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia dari India

LIGO.ID – Ratusan anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia yang berada di India direncanakan akan dipulangkan ke Indonesia. Pemerintah Indonesia terus berusaha memberikan perlindungan semaksimal mungkin terhadap anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia di luar negeri.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjelaskan, pemerintah berencana memulangkan 717 anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia tersebut. Diketahui, 75 orang diantaranya positif terinfeksi virus Covid-19 termasuk 13 orang yang sudah sembuh.

“Rencana evakuasi sudah kita buat dan pada saat itu sudah kita perkirakan kapan kita akan melakukan evakuasi. Namun rencana ini harus kita tunda karena semua (anggota) Jamaah Tabligh (asal Indonesia) yang berada di India saat ini sedang menjalani karantina. Selain itu, sebagian lagi sedang dalam proses hukum,” kata Retno dalam Jumpa Pers Virtual dari kantornya di Jakarta, Jumat (17/04).

Menurut Retno, proses hukum dan karantina tidak hanya berlaku bagi anggota Jamaah Tabligh dari Indonesia, tapi dari berbagai negara di India. Menlu Retno mengakui, situasinya menjadi lebih rumit karena ada anggota Jamaah Tabligh dari Indonesia yang terkena perkara hukum, terutama terkait aturan Visa, yang menyangkut Epidemi, dan Penanganan Bencana.

Duta Besar Indonesia di New Delhi, kata Retno, terus menjalin komunikasi dengan wakil-wakil dari Jamaah Tabligh. KBRI New Delhi juga terus memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum kepada anggota Jamaah Tabligh dari Indonesia.

Disamping itu, Menlu Retno menyatakan, hingga 17 April, sebanyak 10.009 orang Anak Buah Kapal (ABK) telah pulang ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, 57 persen kembali melalui Bali, baik lewat jalur udara atau jalur laut.

Semua warga Indonesia yang tiba di tanah air, lanjut Retno, harus menjalani protokol kesehatan dan pemerintah daerah Bali sudah menyiapkan karantina bagi ABK yang pulang tersebut.

Sedangkan warga Indonesia yang kembali dari Malaysia, hingga 16 April ini, mencapai 61.743 orang. Secara massif, WNI ini kembali setelah pemerintah Malaysia memberlakukan Movement Control Order (MCO) pada 18 Maret. Mereka yang pulang melalui laut berjumlah 45.165 orang, lewat udara 7.397 orang, dan melalui jalur darat 9.181 orang.

Retno menyebutkan, pemerintah akan terus menyalurkan bantuan sembako bagi warga Indonesia yang paling terdampak selama pemberlakuan MCO di Malaysia.

“Per 16 April, jumlah sembako yang didistribusikan oleh perwakilan RI di Malysia adalah 80.776 paket per orang. Juga terdapat sumbangan ormas yaitu berupa 40.443 paket. Kalau kita jumlahkan secara keseluruhan, total sembako yang didistribusikan adalah 121.223,” ujar Retno. (voa/fw/em/sys)

Komentar