Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

Jakarta – ligo.id – Retno Marsudi Menteri Luar Negeri pada jumpa pers menyampaikan pengiriman vaksin AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia kali ini melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility

Fasilitas yang didapatkan ini merupakan bentuk kerjasama pengembangan vaksin antara WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan GAVI.

“Pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi, dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton,” kata Retno.

Pengiriman 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca ini merupakan bagian awal dari batch pertama pembelian vaksin lewat jalur multilateral.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

Di dalam batch perdana Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi dan pengiriman batch pertama akan dilakukan hingga Mei mendatang.

Retno menekankan diplomasi vaksin akan terus diperkokoh untuk memantau ketahanan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Menurut Retno, kedatangan vaksin AstraZeneca tersebut merupakan hasil kerjasama antar lembaga dan kementerian di Indonesia, serta kerjasama dengan beragam pihak internasional, termasuk negara donor dan GAVI.

Retno menambahkan pada 16 Oktober 2020 di Kota Jenewa, Swiss, ia bersama Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir menyampaikan surat minat pemerintah Indonesia kepada GAVI COVAX Facility.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

Sejak saat itu, proses untuk mendapatkan akses vaksin dari jalur multilateral terus dijalankan.

Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan WHO di Indonesia Dr. Parani mengatakan WHO berambisi mengirim sampai dua miliar dosis vaksin COVID-19 ke semua negara paling lambat akhir tahun ini.

Dia menambahkan paling lambat awal April, semua negara di dunia diyakini sudah mulai melakukan vaksinasi COVID-19.

Parani memuji langkah pemerintah Indonesia yang telah memulai program imunisasi COVID-19.

“Indonesia termasuk salah satu dari sangat sedikit negara berkembang yang sudah memulai vaksinasi. Itu adalah contoh kepemimpinan teladan di tingkat nasional untuk membuat keputusan tegas dan melaksanakannya. Kami berharap kedatangan vaksin dari COVAX (AstraZeneca) akan lebih memperkuat program vaksinasi nasional,” tandas Parani. (#c)

Komentar