Pakar IT Korea Ditangkap, Retas 400 Ribu Kamera Keamanan

Korea Selatan – ligo.id – Seorang pakar IT Korea Selatan ditangkap baru-baru ini setelah ia ketahuan meretas lebih dari 400.000 kamera keamanan rumah, dan mencoba menjual rekamannya tersebut.

Demikian keterangan polisi Korea Selatan setelah penangkapan terhadap pria berusia 30 tahunan tersebut.

Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Lee, diduga menggunakan pengetahuannya sebagai keamanan dunia maya dan pakar TI untuk meretas total 404.847 kamera di 638 kompleks apartemen di Korea Selatan antara Agustus dan November 2021, lapor Yonhap .

Setelah membuat program peretasan otomatis, polisi mengatakan Lee dapat menggunakan 10 router nirkabel untuk meretas server kompleks apartemen, memungkinkannya mengakses kamera bantalan kontrol yang dipasang di dinding 404.847 apartemen.

Lee kemudian mencoba untuk menjual video dan foto pribadi tersebut, mengundang pembeli yang tertarik dengan rekaman tersembunyi untuk menghubunginya.

Belum dikonfirmasi apakah Lee berhasil menjual rekaman tersebut ke pihak ketiga.

Lee Kyu-bong, kepala Cyber Terror Investigation, menyatakan, “Saya mengajukan surat perintah untuk subjek tersebut, tetapi ditolak pada tanggal 16 [Desember]. Kami akan memeriksa tujuan penjualan lebih dekat untuk mempertimbangkan permohonan kembali untuk surat perintah penangkapan.”

Di masa lalu, Lee telah diwawancarai oleh media mengenai pengelolaan server apartemen dan peretasan. Polisi juga mengungkap dakwaan Lee sebelumnya atas peretasan dan serangan denial-of-service (DDoS) terdistribusi.

Lee mengklaim dia melakukan kejahatan ini untuk menunjukkan kurangnya sistem keamanan rumah. Namun, polisi mengungkapkan bahwa Lee berusaha menyegel bukti sebelum penangkapannya.

Badan Kepolisian Nasional (NPA) pertama kali memulai penyelidikannya setahun yang lalu setelah menemukan rekaman rumah sebuah apartemen Korea di situs web asing. Setelah NPA menyita rekaman pengawasan dari 16 kompleks apartemen, mereka menemukan 213 video dan lebih dari 400.000 foto. Materi intim atau seksual juga telah disita oleh polisi.

Sebagai tanggapan, polisi telah bekerja sama dengan Badan Internet & Keamanan Korea selama penyelidikan mereka, memastikan terciptanya tindakan dan pedoman pemerintah untuk mencegah jenis kejahatan ini di masa depan.

Pihak berwenang juga menekankan pentingnya aturan keamanan dunia maya, mendorong pemilik rumah untuk mengatur ulang kata sandi Wi-Fi dan menghindari jaringan nirkabel publik. #

Komentar