Kepemimpinan Firdaus Dewilmar Di Mata RH

LINTAS HUKUM (LIGO) – Ada yang menarik pada pelaksanaan Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Firdaus Dewilmar yang digantikan Jaja Subagja.

Pada Pisah Sambut yang dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, senin malam itu (08/07), Gubernur Rusli Habibie dalam sambutannya kepada Tamu Undangan yang hadir, Kepala-Kepala Daerah, Kapolda, Kepala-Kepala Kejaksaan Negeri, dan undangan lainnya, termasuk Kepala Kejaksaan Tinggi yang lama dan yang baru, dirinya mengatakan selama Firdaus Dewilmar menjabat sebagai Kepala Kejati, ada image yang berkembang luas bahwa Firdaus Dewilmar berpihak kepada salah satu Partai Politik.

“Tapi Saya tidak percaya isu yang berkembang itu, Saya percaya bahwa Beliau menegakkan hukum sesuai hukum yang berlaku,” kata Gubernur dalam sambutanya.

Terkait hal ini, usai pelaksanaan Pisah Sambut ketika dimintakan penjelasan soal isu bahwa Firdaus berpihak kepada salah satu Partai Politik, Gubernur memberikan jawaban bijak yang membantah isu tersebut.

“Ah.. itukan Image orang saja.. Orang-orang saja yang buat Image itu, kalau Saya lihat Beliau dekat dengan Saya, buktinya saya Golkar, berarti kalau dekat dengan Saya berarti berpihak ke Golkar, kalau dekat dengan Partai lain berarti dekat yang (Partai) lain, kecuali Beliau dekat dengan Partai Terlarang. Nah itu Kita larang. Selama dekat dengan Partai yang diakui Negara, Golkar, Nasdem, PPP, PDIP semua gak masalah,” terang Gubernur.

Menurut Gubernur 2 Periode ini, image kedekatan Firdaus dengan Partai Politik itu hanya pandangan orang lain berdasarkan pandangan politiknya.

“Tapi pandang politik Saya sebagai Gubernur, sah-sah saja. Biasa itu. Beliau besok ketemu Merah, hari ini ketemu Kuning, lusa ketemu Biru dan lainnya, beliau kan Publik Figur sebagai Kajati harus melayani semua, ” terang Gubernur.

Terkait isu kedekatannya dengan salah satu partai politik yang diungkap dalam pisah sambut tersebut, Firdaus Dewilmar mengatakan hal yang sama dan menepis isu tentang keberpihakan terhadap salah satu Partai Politik.

“Pak Gubernur kan ngomong, Kajati tidak berpihak kepada salah satu Partai Politik, itu kan hanya Image yang terbentuk. Tapi kan buktinya Pak Kapolda, Gubernur, mengatakan bahwa Saya itu profesional menangani apa saja. Dan Memang Kita diminta oleh Pimpinan itu tidak bisa berpihak kepada salah satu Partai Politik, karena kita mengabdi kepada Negara dan Pemerintah,” terang Firdaus.

Dirinya juga mengakui bahwa selama bertugas di Gorontalo, tidak ada tendesi politik yang mempengaruhi dirinya untuk melakukan penegakan hukum. Justru dinamika masyarakat Gorontalo-lah kata Firdaus menjadi tantangan bagi dirinya.

“Dan Saya banyak belajar, justru pengalaman ini menjadi Modal saja untuk bekerja di Sulawesi Selatan,” kata Firdaus.

Gubernur RH bersama Kajati dan Forkopimda saat Pisah Sambut Kajati Gorontalo

Kajati (Firdaus) yang kini ditugaskan di Sulawesi Selatan pun menegaskan tidak ada Tendesi Politik selama penanganan Kasus-Kasus selama bertugas di Kejati Gorontalo. Sekalipun ada isu yang menyebutkan keberpihakan terhadap Partai Politik tertentu.

“Tidak ada, buktinya lancar-lancar saja,” tegas Firdaus.

“Itu kan Hanya Image, Faktanya Tidak ada,” lanjut Firdaus yang pernah menjadi Intel Kejaksaan itu.

Sementara itu, soal beberapa Kasus Hukum yang masih perlu dilanjutkan, Firdaus berharap Kajati yang baru dapat menyelesaikan tugas tersebut lebih baik dirinya.

“Kalau kasus, Saya rasa tunggakan semuanya selesai, tidak ada lagi tunggkan tinggal hanya ada beberapa kasus penyelesaian seperti GORR, Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo sedangkan yang lain-lain tunggakan sudah tidak ada lagi,” ucap Firdaus.

Dirinya berharap kepada Kepala Kejati Jaja Subagja untuk meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Gorontalo dalam Penegakan Hukum di Gorontalo kedepannya. (B01)

Editor: Syahrir

Komentar