Kajati Diganti, Gubernur RH: Kita Dukung Penegakan Hukum Di Gorontalo

LINTAS PEMPROV (LIGO) – Meskipun “Anak Buahnya” ditetapkan sebagai Tersangka oleh Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo Firdaus Dewilmar dalam kasus Gorontalo Outer Ring Road (GORR), Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dalam Pisah Sambut Kepala Kejaksaan tinggi Gorontalo, menyampaikan apresiasinya terhadap Penindakan Hukum yang dilakukan Firdaus Dewilmar. Seperti yang diketahui saat ini, jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo yang sebelumnya diemban Firdaus, digantikan oleh mantan Wakajati Jawa Tengah, Jaja Subagja.

“Selama ini beliau (Firdaus) banyak terobosan-terobosan khususnya di Penegakan Hukum. Hebatnya Beliau itu bisa menjalin Komunikasi dengan siapa saja, menampung Aspirasi dan selalu diputuskan dengan tidak merugikan orang-orang,” ungkap Gubernur ketika diwawancarai usai Pisah Sambut Kejati Gorontalo, Senin malam (08/07) Rumah Jabatan Gubernur.

Sementara ketika disinggung ada “Anak Buahnya” yang ditetapkan sebagai Tersangka dalam kasus GORR oleh Kejaksaan Tinggi dibawah komando Firdaus Dewilmar, Gubernur mengatakan itu (penetapan tersangka) bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan.

“Gak masalah itu..!” kata Gubernur RH.

“Itu kan dukungan Kita, dan Saya tidak menghalangi Pemeriksaan (Kasus GORR), termasuk Saya sendiri. ketika Saya dapat panggilan dapat Undangan, Saya datang, dan Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekda apabila ada staf Kita dipanggil segera menghadap karena itu bentuk dukungan Kita, kalau Kita menghalangi atau melarang berarti tidak mendukung Supremasi Hukum karena Hukum mencari Kebenaran, bukan mencari siapa yang salah,” lanjut Gubernur yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Gorontalo.

Sementara kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo yang baru, Jaja Subagja, Gubernur mengatakan akan selalu mendukung Penegakan Hukum yang dilakukan di Gorontalo.

“Tolong dilanjutkan Penegakan Hukum yang dilakukan oleh Kajati yang lama dan tetap Kita ber-Koordinasi, Komunikasi dan ber-Sinergi. Komunikasi itu yang penting, jangan sampai terkesan ada Oknum-Oknum tertentu justru jadi Penghambat dan Penghalang proses Pembangunan. Mereka-mereka sebagai bagian Pemerintahan yang akan mendukung Pembangunan di Provinsi Gorontalo, jangan karena gebrakan kiri-kanan sehingga banyak pejabat Saya jadi ketakutan, jangan seperti itu, apalagi dengan adanya TP4D,” ungkap Gubernur.

Menariknya pada saat memberikan sambutan pada pelaksanaan Pisah Sambut tersebut, Gubernur mengakui bahwa kepada Fildaus Dewilmar, dirinya selalu bersikap hati-hati. Lantaran Firdaus Dewilmar merupakan Kajati yang pernah menjadi Intel Kejaksaan Tinggi, hal yang sama pun kepada Kajati Gorontalo yang baru (Jaja Subagja).

“Justru sangat hati-hati Kita, dengan siapa saja. Karena Kajati itu bukan lihat Orangnya, lihat disitu mereka menjalankan Undang-Undang Penegakan Hukum, Undang-Undang itu siapa saja harus menjalankan Undang-Undang itu. Jangan…eh.. Kajati baru ini.. Gak Bagus.. Kajati yang lama bagus gak seperti itu,” terang Gubernur.

Gubernur RH bersama Kajati dan Forkopimda saat Pisah Sambut Kajati Gorontalo

Gubernur juga menegaskan bahwa dirinya akan selalu mendukung Proses Hukum yang dijalankan di Gorontalo.

“Tapi Saya juga tidak mau, ada terkesan bahwa Hukum itu dijadikan Alat Politik. Itu gak boleh. Hukum ya Hukum, Hukum itu tegak lurus mencari bukti mencari Kebenaran bukan mencari orang yang salah,” terang Gubernur.

Laporan: Najid Lasale
Editor: Syahrir

Komentar