Ditagih Biaya Air Dan Listrik, Pedagang Pasar Tilamuta : Itu Diluar Retribusi Pasar

BOALEMO (LIGO.id) –  Pedagang Pasar Tradisional Kecamatan Tilamuta, Desa Modelomo, keluhkan adanya Pungutan Biaya Pembayaran Listrik dan Air yang dibebankan Dinas Perindagkop kepada para Pedagang.

Salah satu Pedagang Pasar Kamis dan Minggu, Nonce Pomalango kepada awak media LIGO, menyesalkan adanya beban Pungutan yang dilakukan oleh Dinas Perindagkop kepada para Pedagang itu, diluar Uang Pembayaran Restribusi. Sebab, kata Nonce pendapatan para Pedagang di Pasar Tilamuta hanya kembali pokok modal jualan bahkan mengalami kerugian.

“Torang ini Pak so rasa terbebani skali, so banyak mo dibayar, Torang mo bayar Uang Retribusi, baru so tatamba dengan Uang Air, 5000, dan Uang Listrik 5000, sedang Pendapatan tidak sesuai dengan Pengeluaran” ungkap Nonce dengan nada kecewa.

Baca Juga : Wabup Anas: Koperasi Harus Beradaptasi Dan Bertransformasi Hadapi Tantangan Baru

Nonce menambahkan, Dirinya sudah pernah menyampaikan kepada Pemerintah Desa Modelomo dan Dinas Perindagkop terkait masalah Pungutan Uang Air dan Listrik kepada Pedagang Tradisional Tilamuta, namun sampai hari belum ada tidak lanjut.

“Saya so sampaikan sama Pemerintah Desa dan Dinas Perindagkop ini Pak, tapi sampai hari ini tidak ada tindak lanjut, kasian Torang ini Pak, so terlalu banyak yang mobayar” ucap Nonce yang berdagang Ikan di Pasar Tilamuta.

Suasana Pedagang di Pasar Tradisional Tilamuta, Desa Modelomo

Senada dengan Nonce, pemilik Lapak Rempah-Rempah Nurdin Kuno’o menuturkan soal besaran Pungutan Uang Listrik dan Air yang jadi masalah itu. Beban Pembayaran kepada Pedagang itu tergantung Besar-nya kapasitas daya (Watt) Lampu yang dipakai dikalikan dengan Jumlah Lampu yang digunakan, dan akan dibayarkan per Minggu.

“Satu Lampu itu Pak, Pedagang bayar 5 Ribu Rupiah, dan jika pakai Dua Mata Lampu, Kita bayar 10 Ribu Rupiah perminggunya. Air juga begitu Pak, Kita bayar 5 Ribu Rupiah, perminggu, itu semua diluar Uang Retribusi Pak. Kalau Saya Pak, kan ada pakai Lampu yang satunya agak besar, jadi Saya harus bayar 10 Ribu Rupiah persatu mata lampu, dan Saya gunakan Dua Mata Lampu, otomatis Saya bayar 20 Ribu Rupiah perminggunya Pak” keluh Nurdin. (*C01).

Komentar