Dinas Kesehatan di Daerah Diminta Waspadai Sindrom Sakit Kuning Akut

Jakarta – ligo.id – Kementerian Kesehatan menginstruksikan Dinas Kesehatan di daerah untuk memantau perkembangan kasus sindrom sakit kuning akut di daerah masing-masing, khususnya untuk pasien di bawah 16 tahun.

Dinas Kesehatan daerah juga diminta melaporkan kasus dengan sindrom tersebut kepada layanan pemerintah yaitu Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons dan berkoordinasi dengan Laboratorium Kesehatan serta Rumah Sakit.

Sindrom Jaundice merupakan suatu kondisi medis yang ditandai perubahan warna kekuningan pada kulit bagian putih mata, dan urine berwarna gelap yang timbul mendadak.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah menyiapkan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso di Jakarta sebagai fasilitas kesehatan rujukan bagi pasien anak bergejala akut.

Dia membuka kemungkinan bagi pemerintah untuk menanggung bea perawatan rumah sakit bagi pasien anak, namun dengan klausul khusus.

“Apabila terjadi eskalasi dan kemudian dinyatakan sebagai kondisi tertentu, kejadian luar biasa, wabah, atau darurat bencana non-alam, maka biaya perawatan bisa di-cover oleh pemerintah,” terang Muhadjir.

Mengenai kemungkinan hepatitis akut bakal menjadi pandemi seperti Covid-19, epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman melontarkan pernyataan dengan istilah, “masih jauh”.

“Melihat data dan tren yang ada, menurut saya masih jauh menyebabkan pandemi,” kata Dicky.

Namun dia memandang penyakit tersebut dapat menjadi epidemi atau khusus menyebar di kawasan tertentu jika masyarakat abai dalam melakukan pencegahan seperti tidak menjaga kebersihan diri, makanan, dan lingkungan.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

“Maka kita harus menjaga kebersihan dan disiplin menerapkannya. Pemerintah juga harus menggencarkan pencegahan kepada masyarakat,” lanjut Dicky.

Wakil Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Charles Honoris, kepada wartawan meminta pemerintah memantau adanya kasus hepatitis akut secara serius demi mencegah penyebarluasannya.

“Kementerian harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan di daerah untuk memonitor potensi kemunculan kasus baru di wilayahnya,” pungkas Charles. #cak/rd

Komentar