Soal WhatsApp bernada Ancaman, ini Pernyataan Wakil Bupati Gorut

LIGO.ID – Rencana pelaksanaan Bimtek tentang Pengolahan Pangan Kering yang akan dilaksanakan di Masamba, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tengah menjadi sorotan. Hal ini bukan menyangkut program Bimtek-nya, tapi proses dan mekanisme penganggaran yang dibutuhkan pada pelaksanaan Bimtek tersebut.

Kegiatan Bimtek yang dikoordinasikan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gorontalo Utara ini rencananya akan diikuti oleh 123 Desa se Kabupaten Gorontalo Utara dengan sumber biaya berasal dari APBDes masing-masing.

Namun sangat disayangkan ternyata Nomenklatur Anggaran untuk kegiatan ini tidak ada dalam APBDesa. Hampir seluruh Desa tidak menganggarkan kegiatan ini melalui APBDes-nya.

Disela-sela upaya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gorontalo Utara yang tengah mencarikan solusi terbaik atas kegiatan ini, tiba-tiba para Kepala Desa dikejutkan dengan beredarnya WhatsApp yang berasal dari oknum Camat yang mengatasnamakan sebagai Ketua/Koordinator Camat Kabupaten Gorontalo Utara.

WhatsApp yang isinya bernada “ancaman” terhadap Camat dan Kepala Desa itu kini telah beredar luas di kalangan warga Gorontalo Utara.

Intinya menurut WhatsApp tersebut, Bupati akan memberikan sanksi kepada Camat yang tidak mensukseskan kegiatan Bimtek di Masamba. Selanjutnya bagi Kepala Desa yang tidak mengikutsertakan warganya ke Masamba akan diberi sanksi berupa penundaan Rekomendasi terhadap pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahap II.

Menyikapi hal ini, Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, mengatakan bahwa tidak benar Bupati Gorontalo Utara akan memberi sanksi kepada para Camat yang tidak mensukseskan kegiatan Bimtek sebagaimana isi dari WhatsApp dari salah seorang Camat tersebut.

“Tidak benar, yang Saya tahu dan Saya dengar langsung dari pak Bupati, Pelatihan di Masamba itu bukan seluruh Desa, hanya yang benar-benar potensial.” bantah Wabup Gorut.

Saya tidak pernah dengar selama Pertemuan dengan beliau ada isyarat Beliau memberi penegasan keras apalagi akan memberi sanksi kepada Camat dan penundaan rekom ADD bagi Desa yang tidak ikut. Sekali lagi tidak ada!!” lanjut Thariq mengklarifikasi isi WhatsApp yang beredar itu.

Senada dengan Thariq, Wakil Ketua  DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik mengatakan bahwa dirinya tidak yakin kalau isi WhatsApp tersebut adalah pernyataan Bupati.

“Tidak mungkin, Indra Yassin (pak Bupati,red) yang Saya kenal sangat sopan dan santun seperti itu sangat mustahil akan mengeluarkan nada ancaman sebagaimana isi WhatsApp ini,” tegas HS sapaan akrab Waka DPRD Gorut itu.

“Kalau isi WA itu tidak benar, maka Bupati harus bertindak tegas” – Hamzah Sidik –

Lanjut Politisi gaek  Partai Golkar yang juga menantu Thomas Mopili ini menguraikan harapannya kepada Bupati Gorontalo Utara, terkait dengan isi WhatsApp dari seorang oknum Camat ini.

“Kepada pak Bupati saya mengharapkan, apabila hal ini tidak benar Beliau lakukan (memberi sanksi,red), maka Beliau harus segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum Camat tersebut, harus ditelusuri apa motivasinya sehingga mencatut nama Bupati dalam WhatsApp yang diedarkannya.” pintanya.

“Namun apabila juga benar hal ini terjadi maka kami (DPRD, red) bisa memanggil Bupati untuk dapat menjelaskan permasalahan ini dihadapan Anggota DPRD lainnya. Sebab isi WhatsApp ini telah membuat para Kepala Desa menjadi risau terutama bagi Kepala Desa yang tidak mengalokasikan Anggaran Bimtek di Masamba tersebut, tutup Aleg dari Partai Golkar ini. (ars/at)

Komentar