Pesan Bupati Nelson saat Rembug Stunting

LIGO.ID – Komitmen pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam menurunkan angka stunting terus di pacu.

Jika tahun 2018 lalu hanya 10 Desa yang jadi lokus Stunting. Maka tahun 2020 ini, ada 60 Desa yang jadi Lokus Konvergensi, yang akan diintervensi pemerintah.

Bahkan sesuai dengan Road Map di tahun 2021 mendatang kembali 60 Desa akan masuk Lokus Stunting, dan sisahnya 75 Desa akan diselesaikan di tahun 2022 mendatang.

Dan rencana percepatan penurunan Stunting ini, dibahas melalui rembuk Stunting tingkat Kabupaten Gorontalo 2020 yang berlangsung di ruang madani.

Baca juga :  Penyusunan RPJPD-RKPD Sangat Penting, Marten: Acuan Pelaksanaan Pembangunan

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyampaikan, rembuk stunting itu dilakukan guna membahas bagaimana penanganan di tingkat daerah.

“ Hari ini kita berembuk untuk menyatukan langkah penanganan Stunting, sebab Stunting ini bukan hanya problem daerah tapi juga nasional. Karena ini berkaitan dengan masa depan bangsa, kaitannya anak kerdil yang otaknya tak berkembang dengan baik, ” ujarnya. Senin, 13/07/2020.

Sejauh ini, Kabupaten Gorontalo termasuk daerah terbaik dalam penanganan Stunting. Terbukti, oleh Kementerian Kesehatan didaulat menjadi daerah percontohan nasional.

“ Alhamdulillah, Kabupaten Gorontalo dari yang 32 persen kini tinggal 10,2 persen (kasus stunting). Oleh karena itu hari ini kita merancang kembali, berkomitmen untuk menurunkan stunting “. tukas Nelson

Sementara itu, Kepala Badan Bappeda Cokro Katili dalam laporanya, untuk tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan skor 36 dengan predikat A. Peringkat 1 di Provinsi Gorontalo dari 8 aksi dengan capaian 100%.

Baca juga :  Jaring Atlet Profesional, KONI dan Percasi Gelar Turnamen Catur Wali Kota Cup

“Sehingga Pemerintah Kabupaten Gorontalo dinilai memiliki komitmen yang kuat terhadap aksi konfergensi inianggaran Kabupaten Gorontalo baik fesifik maupun sensitif setiap tahun mengalami peningkatan, “paparnya. (#c)

Komentar