Lakukan Tindakan Represif Kepada Wartawan, Oknum Satpol-PP Dipolisikan

LINTAS PERISTIWA (LIGO) – Oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Gorontalo di duga melakukan tindakan represif kepada Wartawan Media Online, Rahmanto Moomin. Tindakan represif tersebut dipicu hanya karena persoalan sepele.

Rahmanto Moomin atau Halid (sapaan akrab) menceritakan sumber permasalahan yang membuat dirinya mendapat tindakan represif dari Oknum Satpol-PP.

Sekitar pukul 20.00 WITA, Sabtu malam (28/09), dari arah utara Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Halid dengan menggunakan sepeda motor menuju Taman Budaya Limboto untuk melakukan peliputan. Sementara dari arah barat, depan Kantor Bupati, Oknum Satpol-PP menggunakan Mobil menuju ke Kantor Satpol PP yang lokasinya tepat di simpang empat, tak jauh dari Kantor Bupati.

“Dari arah Kantor Dinas Dukcapil Saya kan mau belok kanan ke Taman Budaya, kemudian Oknum Satpol-PP ini memberikan kode akan belok ke kiri, eh ternyata malah lurus langsung ke Kantornya. Seharunya kan dia belok kiri, karena jalannya kan jalan dua jalur,” ungkap Halid menceritakan saat itu Ia dan Oknum Satpol-PP hampir mengalami tabrakan.

Oknum Satpol-PP tersebut kata Halid merasa tidak terima, lantaran keduanya hampir mengalami tabrakan. Oknum Satpol PP itu kemudian berteriak menyuruhnya berhenti.

“Saya berhenti, kemudian Dia turun dan langsung mendorong Saya,” kata halid

Tak terima dengan perlakuan itu, Halid pun membela diri dengan membalas dorongan itu. Akhirnya keduanya saling dorong.

“Kita Inong, Satpol PP,” kata Halid Menirukan omongan Inong saat saling dorong.

“Saya pun  mengatakan bahwa saya adalah Wartawan,” kata Halid.

“Biar wartawan kenapa ?” kata Halid menirukan Inong.

Tak berapa lama kemudian kata Halid, seorang Babinsa yang tak Ia kenali namanya yang melihat keduanya saling dorong, datang mendamaikan.

Halid dan Oknum Satpol-PP di ajak ke Kantor Satpol-PP, dengan maksud untuk mendamaikan keduanya.

“Diteras Kantor Satpol-PP, Saya duduk kemudian ada Babinsa dan beberapa Anggota Satpol-PP. Saya pun menceritakan awal permasalahan Saya dengan Oknum Satpol-PP,” kata Halid

Namun ditengah upaya musyawarah itu, Oknum Satpol dengan kasar mengeluarkan topi yang dipakai Halid.

“Topi Saya dikeluarkan, kemudian kukunya kena pipi Saya. Setelah itu temannya satu lagi memukul belakang  Saya,” kata Halid, saat itu suasana memanas.

Tak terima dengan tindakan itu, Halid berdiri dari kursinya dan mencoba membela diri.

“Kenapa ngana (Baca: Kau) ba pukul pa Kita (Baca: Memukulku),”  kata Halid kepada Oknum Satpol-PP

“Kenapa..? ngana ba Niat  pa Kita..? Kita Mo kase patah-patah disini ngana ee,” jawab Oknum Satpol PP kepada Halid.

Menerima Tindakan Represif, Wartawan Media Online lakukan Pemeriksaan Medis.

Atas tindakan represif tersebut, Halid kemudian melaporkan Oknum Satpol-PP kepada Pihak Kepolisian Polres Gorontalo.

Sementara itu  Kepala Satpol-PP Kabupaten Gorontalo Udin Pango, ketika di konfirmasi soal tindakan yang di duga dilakukan Oknum Anggotanya itu, membenarkan bahwa telah terjadi cek-cok antara Anggotanya dan Wartawan Media Online. Namun Dirinya membantah telah terjadi penganiayaan atau tindakan represif kepada Wartawan.

“Bukan dipukul. Tidak benar kabar dipukul. Cuman memang keduanya sempat cek-cok di simpang empat depan Kantor Satpol-PP,” ungkap Kasatpol PP, membantah.

Soal dugaan tindakan represif diteras Kantor Satpol-PP juga dibantah oleh Kasatpol. Menurut Dia saat itu tidak ada tindakan represif. Hanya keduanya kata Dia sudah terbawa emosi.

“Kalau pemukulan pasti ada Korban. Cuman memang itu Wartawan sudah emosi dan mengatakan, mentang-mentang  Satpol-PP,” ungkap Udin Pango

Dugaan tindakan represif kepada Wartawan Media Online Gorontalo ini sementara dalam penanganan Petugas Kepolisian Polres Gorontalo.(#B01).

Komentar