Keindahan Wisata Bahari Perkampungan Torosiaje. “Surga Diteluk Tomini”

LINTAS WISATA (LIGO) – Di bagian barat Provinsi Gorontalo tepatnya di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, terdapat sebuah perkampungan nan indah yang berdiri diatas permukaan laut Teluk Tomini, Torosiaje namanya.

Sudah ada sejak tahun 1901 yang masyarakatnya paling banyak adalah Suku Bajo dan dikenal sebagai masyarakat pelaut. Mengapa disebut Torosiaje…? Itu karena masyarakatnya yang mayoritas adalah suku bajo memiliki mata pencaharian utama sebagai Nelayan. Meski didominasi oleh suku bajo, ada juga dari suku lain yang tinggal disana, seperti Bugis, Makassar dan bahkan masyarakat asli Gorontalo.

Menurut sejarah, Torosiaje berasal dari dua kata yaitu “toro” dalam bahasa bajo adalah tanjung, sedangkan “siaje” adalah si haji. Jadi ketika diartikan dalam satu kalimat, Torosiaje adalah penemuan tanjung oleh seorang pria yang bergelar haji yang biasa dipanggil “Siaje”.

Awalnya penduduk dari Torosiaje itu sendiri hanya terdapat puluhan jiwa, namun seiring berjalannya waktu torosiaje semakin dikenal dengan ciri khasnya yaitu sebuah perkampungan yang berada di tengah lautan. Maka hari demi hari mulai banyak masyarakat yang berkeinginan tinggal disana. Dengan kondisi inipun sebagian masyarakat Torosiaje asli dari suku bajo mulai berpindah dan bermukim di daratan.

Torosiaje yang sekarang sudah sangat maju dan modern makin dikenal masyarakat luas, bukan hanya oleh masyarakat Provinsi Gorontalo tetapi juga masyarakat luar Gorontalo bahkan wisatawan mancanegara pun mulai berdatangan untuk berkunjung ketempat tersebut. Masyarakat di Torosiaje ini dikenal sangat ramah serta keanekaragaman budayanya.

Perkampungan Torosiaje (foto: wisatadirektori.com/diasporaiqbal.blogspot.com)

Dengan perkembangan saat ini. Perkampungan Torosiaje mulai mengembangkan yang namanya wisata bahari. Dimana Wisata ini sangat indah dan menawan. Pemandangan di pagi hari pada saat matahari terbit menawarkan pesona alam yang sangat menyita perhatian dengan udara yang segar, pantulan cahaya matahari pagi mengubah permukaan air laut menjadi sepeti hamparan emas bersinar kekuning-kuninganan, ditambah dengan hilir mudiknya perahu para nelayan sangat bagus menjadi sasaran kamera yang suka dengan fotografi.

Tidak hanya itu pemandangan saat matahari tenggelam pun tak kalah indahnya. Bahkan pada saat malam hari, keindahan dari wisata Torosiaje ini tidak akan habis, kemilau lampu-lampu yang menghiasi setiap rumah-rumah ibarat ratusan bintang-bintang di langit.

Dilokasi perkampungan Torosiaje ini juga sudah ada penginapan. Dengan tarif 100.000 Ribu Rupiah para wisatawan sudah bisa merebahkan diri di penginapan yang ada. Namun jika penginapan tersebut sudah penuh, wisatawan bisa menginap di rumah warga (Home Stay) disewakan dengan tarif yang sama. Dan yang menjadi menu utama di torosiaje ini adalah ikan bakar dabu-dabu (Sambal Khas Gorontalo).

Perjalanan menuju Torosiaje, dapat diitempuh sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo dengan menggunakan alat transportasi umum ataupun pribadi. Untuk menuju perkampungan masyarakat yang berdiri diatas air laut itu, bisa menggunakan perahu dengan membayar 2000 Ribu Rupiah perorang dengan waktu kurang lebih sepuluh menit.

Perkampungan Torosiaje

Berkunjung keperkampungan Torosiaje dijamin akan memberikan kesan yang mendalam. Dan tidak akan terlupakan. Indah kampunya, indah alamnya. Gorontalo luar biasa.

Laporan : Sulistiawaty S. Hasan
Editor : Ang

Komentar