Kasus Kekerasan Masih Terjadi Pada Lansia

LIGO.ID – Kasus kekerasan terhadap orang lanjut usia (lansia) masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini terlihat dari kasus kekerasan yang ditangani oleh LBH APIK di Medan, Yogyakarta dan Bali pada Juli 2019-Juli 2020.

Sebagian besar kasus berupa penelantaran (32 kasus), disusul kekerasan psikologis (24 kasus), dan kekerasan fisik (12 kasus).

Selain itu, LBH APIK juga menangani dua kasus kekerasan seksual terhadap lansia, perampasan harta dan eksploitasi masing-masing satu kasus.

Budi Wahyuni Pengurus Asosiasi LBH APIK mengatakan kasus kekerasan terhadap orang lansia kerap disembunyikan karena dianggap tidak penting dan korban tidak mengetahui lembaga yang dapat menerima laporan.

“Data kekerasan terhadap lansia masih minim dan belum memuat terpilah secara komprehensif, serta tidak ada update tahunan. Ini menarik, jangankan mau melaporkan kekerasan. Sehingga seperti fenomena gunung es,” jelas Budi Wahyuni dalam diskusi daring, Selasa (15/12).

“Dengan sejumlah persoalan tersebut pemerintah semestinya tidak membubarkan Komnas Lansia, melainkan lebih dikuatkan peranannya atau direvitalisasi”. kata Budi

Sementara peneliti dari Center for Ageing Society (CAS) Universitas Indonesia Vita Priantina Dewi menjelaskan berdasarkan data BPS pada 2019, jumlah penduduk lansia di Indonesia telah mencapai 25 juta orang.

Mayoritas lansia tersebut tinggal di desa yang pada umumnya berpendidikan rendah atau hanya sekolah dasar.

Ia juga mencatat ada sekitar 2,4 juta lansia yang terlantar.

“Sebagian besar lansia adalah perempuan. Jadi lansia perempuan cenderung hidup lebih lama, namun sakit-sakitan. Ini menurut WHO. Lansia juga masih banyak yang bekerja, namun masih ada yang tidak punya jaminan kesehatan,” jelas Vita. (#c)

Komentar