Jadi Narasumber di Podcast Digitalisasi UMKM, Haris Tome Paparkan SiPardi

LIGO.ID – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome, menjelaskan pentingnya penggunaan aplikasi belanja online, di era perkembangan teknologi, dalam podcast digitalisasi UMKM yang digagas oleh BRI cabang limboto.

Melalui kegiatan tersebut, Haris menyampaikan bahwa, metode perbelanjaan melalui aplikasi, juga sebagai alternatif untuk masyarakat yang mempunyai banyak kesibukan, sehingga mereka tidak perlu repot-repot lagi untuk membeli kebutuhan sehari-hari khususnya bahan pokok.

“Belanja online kini menjadi alternatif, bahkan trend dilakukan sebahagian besar masyarakat untuk mendapatkan barang kebutuhan. Cara mendapatkan belanjaan lewat online itu,lebih dominan didorong oleh kesibukan, atau pun pembeli tak mau repot mencari barang yang diinginkan. Karena kemudahan itu maka orang mulai terbiasa belanja online.” jelas Haris selaku salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. Rabu (15/7).

Tak hanya itu, Haris juga merekomendasikan aplikasi, Sistem Pasar Rakyat Digital (SiPardi) sebagai alternatif untuk memudahkan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok dalam situasi pandemi saat ini.

Baca juga :  FLS2N Tahun 2024 Lombakan Tujuh Cabang, Lukman: Jurinya dari Eksternal

”Apalagi dimasa Pandemi Covid-19 saat ini yang masih terus mewabah dan tidak diketahui kapan akan berakhir, sehingga keresahan warga yang masih akan terjangkit akan virus ini masih sangat tinggi, sehingga SiPardi, sengaja dihadirkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran Corona.” lanjutnya.

“SiPARDI membantu kita dalam memenuhi kebutuhan dengan meminimalisir keluar dari rumah untuk berbelanja, ke toko atau pun ke pasar. Disini nanti ada kurir yang akan mengantar barang dan menjemput pembayarannya.” lanjut Haris.

Saat peluncurannya, Aplikasi SIPardi mendapat respon baik dari masyarakat , dan hal tersebut juga sejalan dengan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo sejak 2018 dan 2019 lalu. (ed/red)

Komentar