Berlabuhnya KM Sabuk Nusantara Berpolemik, Sekda : 22 Penumpang telah Dievakuasi

LIGO.ID – Polemik berlabuhnya KM Sabuk Nusantara di pelabuhan Kwandang, menjadi topik utama pembahasan dalam Rapat antara Gubernur Gorontalo bersama seluruh Bupati dan Walikota melalui Video Teleconference, Jumat (03/04).

Kapal yang bertolak dari pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara bahkan ditolak untuk bersandar di Pelabuhan tujuannya yaitu Pelabuhan Toli-Toli. Lalu hal yang sama mereka alami di Pelabuhan Buol dan akhirnya kapal ini memilih berlabuh di Pelabuhan Kwandang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Ridwan Yasin mengatakan hal ini sesaat setelah mendampingi Bupati Gorut mengikuti Rapat bersama Gubernur melalui Video Konferensi. Terkait berlabuhnya KM Sabuk Nusantara, lanjut Ridwan menjelaskan, Pemprov Gorontalo sudah berkoordinasi dengan Pemda Sulteng, Kapal tersebut hanya menurunkan Penumpang tujuan Gorontalo dan segera melanjutkan perjalanan.

“Ya, polemik berlabuhnya KM Sabuk Nusantara di pelabuhan Kwandang, menjadi topik bahasan utama dalam rapat bersama pak Gubernur tadi, pembahasannya cukup alot. Untuk mencapai kata sepakat Gubernur Gorontalo menghubungi Gubernur Sulawesi Tengah,” papar Sekda Gorontalo Utara.

“Dan hasil dari pembahasannya adalah KM Sabuk Nusantara boleh berlabuh sesaat di area pelabuhan Kwandang dengan syarat hanya menurunkan penumpang tujuan Gorontalo dan Manado dan selanjutnya harus segera bertolak dari pelabuhan Kwandang,” urai Ridwan Yasin yang juga Ex-Officio Pelaksana Gugus Tugas penanggulangan Covid-19 Kabupaten Gorontalo Utara.

“Jadi hanya ada 22 Penumpang yang akan di evakuasi untuk diturunkan disini (Kwandang, red). Dari jumlah tersebut sudah termasuk penumpang asal Sulawesi Utara. Semua penumpang yang dievakuasi dilakukan pemeriksaan sesuai protokoler Penanggulangan Covid 19, sekarang semua unsur yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 telah menuju pelabuhan Kwandang.” kata Ridwan Yasin yang menjelaskan soal Penumpang yang telah dievakuasi.

Mengantisipasi Covid-19, lanjut Sekda Ridwan menerangkan, pemeriksaan kesehatan diperketat, tanpa mengabaikan aspek kemanusiaan. Namun, semua Penumpang KM Sabuk Nusantara masuk dalam status ODP.

“Protokolernya agak diperketat demi untuk menjaga jangan sampai para penumpang yang turun ada yang terpapar virus Corona, karena kita ketahui bersama Kalimantan Utara termasuk zona merah mewabahnya virus Corona di Indonesia. Semuanya kami lakukan dengan mengutamakan rasa solidaritas dari sisi kemanusiaan.” paparnya.

“Setelah melalui proses pemeriksaan di pelabuhan Kwandang, semua penumpang yang dievakuasi turun, bisa dijemput keluarga masing-masing tapi status mereka adalah Orang Dalam Pemantauan. Gugus Tugas Covid-19 Gorut tetap melakukan pemantauan terhadap mereka yang turun dari KM Sabuk Nusantara ini,” kata Sekda mengakhiri pernyataan persnya.(ars/at)

Komentar