LIGO.ID – Asisten III Boalemo, Yakop Yusuf Musa membuka kegiatan Diklat Akuntansi Koperasi bagi pengurus, pengawas dan pengelola koperasi yang digelar oleh Dinas Koperasi, UKM Perdagangan dan Perindustrian yang bertempat di Hotel Citra Ayu, Kamis (21/11).
Yakop mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia sedang dihadapkan sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam bentuk perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN.
Untuk itu, pihaknya harus menyiapkan sumber daya manusia yang unggul terutama di bidang koperasi. Diharapkan, nantinya SDM-SDM dapat memanfaatkan teknologi agar mampu bersaing dengan negara-negara lain.
“Saya harap pengurus, pengawas, pengelola dan anggota koperasi agar mampu melahirkan inovasi, serta bisa memanfaatkan dunia digital dengan baik, sebab dengan adanya dunia digital dapat mengakses lebih cepat lagi, untuk pengembangan kemajuan koperasi, dan menata administrasi dalam koperasi itu sendiri,” tutur Yakop dalam keterangannya, Kamis (21/11).
Tak hanya itu, pihaknya juga ingin anggota koperasi dibekali keterampilan wirausaha, serta diklat-diklat untuk menunjang usaha yang dijalankan. Dengan begitu, anggota akan merasakan manfaat menjadi bagian dari koperasi, sekaligus manfaat berupa kesejahteraan bisa dirasakan oleh anggota koperasi.
“Koperasi ini, akan maju mana kala SDM kita benar-benar mampu memanfaatkan dunia digitasl, serta harus memiliki ilmu manajemen kewirausahaan yang mempuni, sehinga mereka bisa teruji dalam menghadapi persaingan dalam dunia usaha,” tuturnya.
Sementara menurut Kepala Bidang Koperasi dan UKM Rulli Moha, kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengelolaan, serta prinsip-prinsip koperasi.
Ke depan, koperasi juga harus dapat menyusun program-program dan manajemen organisasi untuk keberlangsungan koperasi. Sekedar diketahui, dari 143 koperasi di Boalemo, hanya 82 saja yang aktif.
Ia berharap, di setiap tahun, koperasi dapat menyelenggarakan Rapat Tahunan Anggota (RAT) untuk memilih ketua dan pengurus, serta untuk mendorong transparansi pengelolaan koperasi.
“Yang selalu melakukan RAT hanya 15 untuk tahun 2018 dan di tahun 2019 hanya 13 koperasi dan ke depan kalau koperasi tak melakukan RAT maka akan di cabut badan hukumnya,” pungkas Rulli.
Komentar