Saat Rapat, Kantor Bupati Kabgor Terbakar. Bagaimana Keadaan Bupati..?

LINTAS LIMBOTO (LIGO) – Kantor Bupati Kabupaten Gorontalo pagi tadi terbakar. Kejadian itu baru diketahui setelah salah seorang pegawai melihat kepulan asap yang mulai masuk ke ruangan-ruangan di Kantor Bupati.  Sontak, Bupati dan Forkopimda yang sedang melangsungkan rapat di Ruang Madani lantai dua itu panik.

Selang beberapa waktu kemudian, Pemadam Kebaran dan Basarnas tiba dilokasi kebakaran dan melakukan upaya penyelamatan kepada Bupati dan Anggota Forkopimda. Akibatnya  Bupati Nelson harus diselamatkan lewat jendela oleh Pemadam Kebakaran.

Kebakaran tersebut diketahui bersumber di lantai satu samping Ruang Staf Bagian Umum yang di akibatkan arus pendek listirk. Beruntung kebakaran itu  tidak menelan korban jiwa.

“Alhamdulillah, kobaran api dapat dijinakan dan tidak ada korban jiwa. Tim kami mengevakuasi para korban termasuk mengevakuasi Pak Bupati melewati jalur evakuasi yakni alternatif jendela Ruangan Pak Asisten I, tadi terlihat bagaimana petugas mengevakuasi Bupati lewat jendela, “ungkap Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Dr. Sumanti Maku, usai kejadian itu. Jum’at (26/04).

Namun kebakaran itu tidak benar terjadi. Melainkan hanya simulasi kebakaran untuk mempersipkan diri, bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran di Kantor Bupati.

Sumanti maku menambahkan, BPBD sendiri  salah satu Instansi yang bersinergi dengan Instansi lainnya termasuk Basarnas dalam rangka meningkatkan keterampilan para Aparat agar  dapat menjadi petugas yang bisa membantu masyarakat dalam mengevakuasi dan penyelamatan waktu terjadi bencana.

Petugas Damkar Berupaya Memadamkan Api.

“Dan mereka sebenarnya adalah orang-orang yang memiliki teknik dan pengetahuan keterampilan khusus dalam rangka tugas-tugas kemanusian, “tukas Sumanti.

Sementara itu Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menyampaikan terima kasih kepada tim BPBD dan Tim Basarnas yang terus melakukan upaya penyelamatan kepada warga yang terkena bencana. Kepada masyarakat, Nelson berpesan untuk selalu bersiap diri bila terjadi bencana.

“Kalau suka kita rencanakan, Bicara duka itu kita tidak rencanakan, oleh karena itu, kita harus siap siaga ”kata Nelson.

Ditanya kesan sewaktu dievakuasi dan diluncurkan petugas lewat jendela, Nelson menjawab, bahwa dirinya tidak panik.

“Saya melihat yang deg-degan bukan Saya, tapi yang melihat Saya saat dievakuasi. Nah, kalau dalam kondisi demikian, kita harus tenang, jangan panik. Saya sendiri sebenarnya takut, tapi Saya berusaha untuk tidak panik, karena dengan ketenangan kita selalu selamat dari bencana ,”tukasnya

Laporan : Najid Lasale
Editor : Syahrir

Komentar