Peringati Hari Bumi Dan Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Nelson : Bumi Harus Diperhatikan Manusia

LINTAS LIMBOTO (LIGO) – Cuaca ekstreem akhir-akhir ini membuat sejumlah Wilayah di Provinsi Gorontalo harus mewaspadai bencana banjir. Tak terkecuali di Kabupaten Gorontalo yang termasuk Daerah langganan banjir setiap musim penghujan tiba.

Guna mengantisipasi potensi terjadinya bencana alam di Wilayah Kabupaten Gorontalo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Kabupaten Gorontalo menggelar  SulutGo Disaster Camp (CDC) Destana Dan Relawan Bencana bersama BPBD Kabupaten / Kota se-Provinsi Gorontalo dan BPBD Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan Sulawesi Utara. Jum’at (26/04) yang di pusatkan di Gor David-Tony Limboto. Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk memperingati Hari Bumi Diintegrasikan Dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.

Baca juga :  Silaturahmi Bersama Deprov, Penjagub Ismail Titip Beberapa Hal

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo  mengatakan, kondisi Bumi hari ini harus menjadi perhatian oleh umat Manusia.

“Karena Bumi tidak bertambah akan tetapi manusianya yang bertambah dan disisi lain kerusakan lingkungan selaku terjadi,”kata Nelson yang mengingatkan kesadaran manusia terhadap kerusakan Bumi.

Di samping itu, bencana alam yang sering terjadi di beberapa Wilayah di Indonesia, kata Nelson harus menjadi intropeksi bagi masyarakat Gorontalo, dan tentunya harus bersiap diri bila bencana itu datang. Karena Gorontalo merupakan salah satu Daerah Rawan Bencana.

Karena itu, Bupati Nelson meminta masyarakat Kabupaten Gorontalo siap siaga menghadapi bencana.

“Yang harus disiapkan adalah fasilitas penyelamatan, dan karena itu kami di seluruh Desa menyediakan lapangan, Sarana Olahraga sebagai Tempat Evakuasi bila terjadi bencana. Termasuk Fasilitas Damkar,”ungkap Nelson

Sementara itu kepala BPBD Dr. Sumanti Maku menambahkan, masalah bencana menurutnya adalah masalah semua element. Sehingga itu pihaknya teelah merumuskan Penta Heliks.

“Penta heliks itu ada Lima Element penting yang bertanggung jawab penanganan bencana. Pertama ABGCM yakni, Akademi, Birokrasi, Goverment, Comunita dan Media,”kata Sumanti.

Lima Element ini diharapkan akan bertanggung jawab dalam rangka kesiap siagaan agar seluruh masyarakat memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam rangka penanganan kebencanaan.

“Kemudian, dasar masalah bencana menjadi tanggungjawab bersama, maka semua Elemen di Gorontalo dan Sulawesi Utara bersepakat menangani dan menyiapkan semua komunitas masyarakat bisa melakukan penanganan,”jelasnya.

Laporan : Najid Lasale
Editor : Syahrir

Komentar