Marten Taha Beberkan Visinya Bangun Gorontalo dalam Program LOCALISE SDGs

Gorontalo – ligo.id – Dorong percepatan pemulihan dari pandemi pemerintah daerah berkomitmen dan pelaksanaan percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Arah pembangunan Kota Gorontalo, jelas Marten Taha, berkomitmen pada perluasan integrasi TPB, di dokumen perencanaan daerah.

“Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) telah memasuki tahun keenam sejak peluncurannya pada tahun 2015 lalu.” kata Marten Taha. Kamis (24/6/2021).

Ini disampaikan Wali Kota Gorontalo pada forum hasil program LOCALISE SDGs (Leadership, Ownership, and Capacities) for Agenda 2030 Local Implementation and Stakeholders Empowerment.

Diketahui, LOCALISE SDGs (Leadership, Ownership, and Capacities for Agenda 2030 Local Implementation and Stakeholders Empowerment) adalah sebuah program yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah.

Serta asosiasinya dalam melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), di 16 Provinsi dan 14 kota di Indonesia.

Program LOCALISE SDGs dilaksanakan oleh United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC) bekerjasama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Baca juga :  Penjagub Ajak Warga Gorontalo Sukseskan Pilkada 2024

LOCALISE SDGs sudah berlangsung sejak tahun 2018, dan juga telah melibatkan asosiasi pemerintah daerah lainnya, yaitu APPSI, APKASI, ADEKSI dan ADKASI.

“LOCALISE SDGs tidak hanya mendukung advokasi, peningkatan kapasitas dan manajemen pengetahuan TPB bagi pemerintah daerah dan asosiasinya, tapi juga berkontribusi dalam upaya respon dan pemulihan dari pandemi COVID-19 yang sangat berkaitan dengan pencapaian TPB.” terang Marten.

“Dalam hal ini, LOCALISE SDGs telah turut mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi melalui penyesuaian kegiatan yang ada di bawah program LOCALISE SDGs,” ujarnya.

Dengan program visi misi SMART (Sejahtera, Maju, Aktif. Religi dan Terdidik), mewujudkan keseteraan bagi masyarakat untuk memperoleh akses layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya yang terjangkau dan berkualitas.

Baca juga :  Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Buka Manasik Haji

Komitmen Pemerintah Kota Gorontalo sendiri kata Marten, dalam upaya pencapaian target dari TPB 2020 -2030, melalui kebijakan dan program pembangunan dalam RPJMD Kota Gorontalo.

“Kemudian meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang handal disemua sektor publik, serta penguatan kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan sektor perekonomian primer lainnya.” jelasnya.

Selanjutnya, jelas Marten, tentang reformasi birokrasi yang beroerientasi pada peningkatan tata kelola, kapasitas organisasi pemerintah, dan kualitas sumber daya aparatur.

Berikut, mengembangkan kualitas hidup masyarakat yang religius dan berbudaya, terakhir penguatan daya saing kota sebagai pusat perdagangan dan jasa di Kawasan Teluk Tomini.

“Ada empat pilar capaian TPB Kota Gorontalo yang sampai dengan sekarang ini terus dilaksanakan. Misal pada sektor sosial terdapat lima indikator masing-masing kesehatan gender, pendidikan berkualitas, kehidupan sehat dan sejahtera, tanpa kelaparan dan tanpa miskin. Masing-masing indikator ini sebagian besar mencapai target 30 sampai dengan 50 persen.” kata Wali Kota yang punya segudang prestasi itu.

Menurutnya, pada pilar ekonomi sama juga ada lima indikator yakni kemitraan untuk mencapai tujuan, berkurangnya kesenjangan, industri, inovasi dan infrastruktur kemudian pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi terakhir enegi bersih dan terjangkau. Rata-rata capaiannya sudah 40 persen lebih.

Baca juga :  Buliide dan Tomulabutao Dicanangkan Sebagai Kelurahan Bersinar

“Untuk pilar lingkungan hidup ada enam indikator, yakni ekositem daratan, ekosistem lautan, penanganan perubahan iklim, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, kota dan pemukiman yang berkelanjutan terakhir air bersih dan sanitasi layak. Capaiannya masih minim yakni 20 persen keatas sampai 50 persen khusus penanganan perubahan iklim,” bebernya.

“Sementera terakhir adalah pilar hukum dan tata kelola pemerintahan, yang hampir 50 persen capaiannya dari indikator perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh,” pungkas Marten. #vv/red

Komentar