LIGO.ID – Mapala Butaiyo Nusa Fakultas Ilmu Sosial UNG melakukan ekspedisi ke Pegunungan Boliyohuto Puncak Ile-Ile, Sabtu (1/2).
Tim ekspedisi dilepas oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial UNG, Sainudin Latare, S.Pd.,M.Si dan didampingi Pembina MPA Butaiyo Nusa, Renol Hasan.,S.Pd.,M.Pd.,ACB.
Ekspedisi kali ini terbilang cukup menantang, sebab, puncak Gunung Ile-Ile merupakan atap dari Provinsi Gorontalo yang memiliki ketinggian 2065 MDPL dari permukaan laut dan merupakan salah satu puncak tertinggi gunung yang ada di Provinsi Gorontalo.
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2011, kawasan pegunungan Boliyohuto telah ditetapkan menjadi Taman Nasional Nantu Boliyohuto (51.507 Ha) yang secara administratif berbatasan dengan 3 wilayah kabupaten di Gorontalo.
Sisi selatan pegunungan ini terbagi dalam 2 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Gorontalo dan Boalemo. Dan di sisi utara pegunungan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo Utara. Kawasan ini dalam pengawasan dan pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Gorontalo.
Adapun anggota-anggota yang akan turun ekspedisi yaitu Dedi Lamusi (MPA Butaiyo Nusa), Rifkiyanto Hala (MPA Butaiyo Nusa), Ahmad Roni (Wanapratala), Erikyanto Supu (KPA Bumi Panua), dan Zulkifli Deni (MPA Scylla Serrata).
Namun, sebelum memulai ekspedisi, Dedi Lamusi dkk sebelumnya telah mempersiapkan dengan matang ekspedisi ini mulai dari latihan fisik hingga kebutuhan selama di lapangan.
Sekedar diketahui, Pegunungan Boliyohuto termasuk dalam tipe kawasan hutan hujan tropis. Kondisi hutan di daerah pegunungan Boliyohuto masih sangat rapat hingga sangat sulit untuk mendapatkan sinar matahari. Diharapkan seluruh anggota dapat menyelesaikan ekspedisi dan pulang dengan selamat. (red)
Komentar