BPKA Jawab Keraguan Danny Pomanto Soal Rel Kereta Api di Wilayah Makassar

Makassar – ligo.id – Kekhawatiran Wali Kota Makassar, Danny Pomanto bahwa dengan meneruskan konsep perencanaan rel kereta api (KA) secara at grade (di atas tanah), bukan melayang (elevated) ditanggapi Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan (Perkimtan) Sulsel, DR. Iqbal Suhaeb.

Sebelumnya Danny Pomanto mengatakan perencanaan rel KA di atas tanah akan berdampak bencana banjir di wilayah Makassar

Mantan Pj Wali Kota Makassar ini menyebutkan, kekhawatiran Pemkot Makassar melalui Danny Pomanto telah dijawab secara resmi oleh Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel.

Baca juga :  Dinas LH Kabupaten Asahan Gelar Halal Bihalal

Kadis Perkimtan Sulsel DR. Iqbal Suhaeb mengatakan, BPKA Sulsel sudah melakukan visibility study pada wilayah yang dilalui rel kereta api di wilayah Makassar.

“Hasilnya Q.50 tahun, itu tidak akan banjir. Itu sudah dianalisis dengan konsep debet hujan yang paling tinggi yang pernah ada di Makassar,” ujar Iqbal. Minggu (7/8/2022)

Sejak awal, Pemprov Sulsel sudah melakukan persuratan kepada Kementerian Perhubungan RI, melalui Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, yang meminta kepada pusat untuk melihat dan menganalisis dampak banjirnya.

Kekhawatiran Pemkot Makassar, lanjut Iqbal, sama yang dialami Pemprov Sulsel sebelumnya.

Baca juga :  President “Jokowi” Kicks Off  Working Visit to Goro talo 

Tapi setelah mendapatkan hasil kajian dari BPKA, bahwa di lokasi yang akan dibangun rel secara at grade bebas banjir hingga 50 tahun ke depan, maka Pemprov Sulsel yakin dan mendukung penuh Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Jokowi tersebut.

Iqbal juga memperlihatkan surat berupa penjelasan teknis debit air dan lain sebagainya di lokasi pembangunan rel at grade di Makassar.

Dalam surat tersebut dengan nomor KA.604/4/8/BPKA-SS/2022 ditandatangani Ir. Ammana Gappa sebagai Kepala BPKA Sulsel menyimpulkan, BPKA menyebutkan; Berdasarkan hasil survei dan analisis data hidrologi dan hidrolika tersebut, maka design pembangunan jalur kereta api dari Mandai sampai dengan Parangloe dan perencanaan saluran melintang berupa box culvert untuk melimpaskan debit air telah memperhitungkan tinggi muka air banjir maksimum dan aman terhadap banjir dengan peroide Q.50 tahun.

Baca juga :  Penyusunan RPJPD-RKPD Sangat Penting, Marten: Acuan Pelaksanaan Pembangunan

“Terlampir data dukung berupa Laporan Survey Hidrologi dan Hidrolika serta Executive Summary DED Intermoda KA ke Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port,” ujar Iqbal membacakan surat “jaminan bebas banjir” tersebut. #nal/nat

Komentar