Survei SMRC : Warga Khawatir Tertular Covid-19

LIGO.ID – Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan sebagian besar warga berharap Sebagian besar warga berharap pemilihan kepala daerah tetap berlangsung pada 9 Desember 2020, tetapi dengan menarapkan protocol kesahatan yang ketat, Riset SMRC Deni Irvani mengatakan bahwa warga merasa khawtir tertular covid19.

Hasil survei SMRC menunjukkan 64 persen warga setuju dengan opsi tersebut, semata-mata karena ingin kepala daerah memiliki mandat dari rakyat. Sedangkan 28 persen lainnya menilai pilkada serentak sebaiknya ditunda hingga virus corona terkendali dan kepala daerah ditunjuk oleh pemerintah.

Baca juga :  RPJPD 2025-2045, Topang Sektor Andalan Kota Gorontalo

Kendati demikian, sekitar 77 persen warga merasa khawatir tertular Covid-19 jika pilkada tetap digelar pada 9 Desember.

Survei itu melibatkan 1.201 responden yang diwawancara melalui telepon pada 18-21 November 2020 dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,9 persen.

“Warga umumnya khawatir tertular Covid-19 jika pilkada serentak tetap dilakukan. Tapi jika dihadapkan pada dua pilihan, jauh lebih banyak warga yang menginginkan pilkada serentak pada 9 Desember dengan protokol kesehatan yang ketat,” jelas Deni Irvani dalam diskusi daring, Minggu (6/12).

Deni menambahkan warga yang setuju dengan pelaksanaan pilkada serentak pada 9 Desember sebagian besar berusia di atas 40 tahun. Sedangkan dari sisi wilayah, dukungan terhadap pilkada serentak 9 Desember berasal dari warga Sumatera.

Baca juga :  Pemprov Gorontalo Miliki Daftar Data Daerah 2024

Hasil survei juga menunjukkan sekitar 79 persen warga sudah mengetahui bahwa pilkada serentak akan digelar pada 9 Desember 2020 di sekitar 270 kabupaten/kota dan provinsi. Dari yang tahu, 92 persen mengatakan akan ikut memilih.

“Namun demikian, berdasarkan pengalaman selama ini proporsi warga yang benar-benar datang ke TPS pada hari-H biasanya jauh lebih rendah. Pengalaman pada 2009-2019 yang lalu yang mengaku akan ikut memilih dalam pemilu (95-99 persen -red). Tapi kenyataannya hanya sekitar 74 persen,” tambahnya.

Kendati demikian, harapan penerapan protokol kesehatan yang ketat tersebut tidak sejalan dengan tingkat kepedulian warga terhadap protokol kesehatan.

Baca juga :  Tiga Pesan Penjagub Ismail Dalam Gebyar UMKM 2024

Hal ini terlihat dari daya yang menunjukkan hanya 43 persen warga yang menyatakan selalu menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak dan mencuci tangan. Responden pada umumnya beraktivitas di luar rumah beberapa hari dalam sepekan, baik untuk bekerja ataupun beribadah. (#c)

Komentar