Penerapan PSBB Jangan Sampai Menutup Semua Akses Ekonomi

LIGO.ID. -Status seorang ibu yang mau pinjam uang Rp. 20.000 untuk membeli beras karena tak tahan melihat anaknya yang menangis minta makan banyak mengundang rasa prihatin dari berbagai kalangan. Seorang  Ibu yang kemudian diketahui beralamat di Moodu, Kota Gorontalo itu, hari ini, Rabu (13/05) banyak di kunjungi oleh mereka yang ingin berbagi. Alhasil ibu ini banyak mendapatkan pemberian dari mereka yang mengunjunginya.

Pengamat Kebijakan Publik, Hadi Sutrisno, sesaat setelah berkunjung ke rumah ibu tersebut kepada awak ligo.id mengatakan bahwa keadaan yang dialami oleh sang ibu tersebut merupakan potret nyata dari dampak pandemi Covid19.

Saya baru pulang dari rumah ibu tersebut, keadaannya memang sangat memprihatinkan. Betapa tidak, sang ibu harus menerima kenyataan pahit itu karena suaminya sementara tidak bekerja, dia (suaminya,red) sementara dirumahkan eh perusahaan yang mempekerjakannya. Dilain pihak anak-anaknya tidak mau tahu dengan keadaan yang dialami orang tuanya. Disaat anak lapar dan tak ada sebutir beraspun yang dimilikinya maka sang ibu ini membuat status di medsos (FB) meminjam uang 20 ribu untuk membeli beras, kata Hadi mencertakan kembali motivasi ibu tersebut sampai membuat status di FB hingga viral.

Penerapan dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah hal yang sangat tepat guna untuk memutus rantai penyebaran virus yang mematikan ini, tapi jangan sampai pemberlakuan PSBB dibarengi dengan penutupan semua akses ekonomi. Kalau ini terjadi maka pemerintah harus menanggung full biaya yang terdampak demi keberlangsungan hidup keluarga mereka. Karena bantuan pemerintah sebesar 600 ribu dan sembako tidak cukup untuk membiayai kehidupan yang terdampak dalam sebulan, urai Hadi, yang kini menjabat Direktur Mimoza TV tersebut.

Diakhir wawancaranya dengan awak ligo.id, jurnalis senior ini menghimbau agar warga masyarakat mentaati semua protokoler kesehatan tentang pencegahan dan penanggulangan Covid19.

Pencegahan dan penanggulangan Covid 19 bukan hanya tanggungjawab pemerintah, namun tanggung jawab kita semua, pungkasnya. (AT/ligo)

Komentar