Prabowo Tetapkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu Per Anak

Presiden Prabowo Subianto memutuskan anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang semula Rp15 ribu per anak, menjadi Rp10 ribu per anak. Akankan kecukupan gizi terpenuhi dengan Rp10 ribu?

“Kalau kita rinci program MBG ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak , per ibu hamil Rp10 ribu per hari kurang lebih” ucap Prabowo saat mengumumkan penetapan anggaran makanan bergizi itu di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat lalu (29/11/2024).

“Kita ingin Rp15 ribu tetapi kondisi anggaran mungkin Rp10 ribu kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup bermutu dan bergizi” sambungnya.

Keputusan itu diumumkan bersamaan dengan penetapan kenaikan umah minimum nasional (UMP) sebesar 6,5 persen mulai 1 Januari nanti.

Prabowo menjelaskan dengan anggaran Rp10 ribu per anak, setiap keluarga dengan tiga anak misalnya, akan menerima rata-rata Rp30 ribu per hari untuk program MBG tersebut, sehingga per bulannya bisa menerima bantuan dari pemerintah Rp2,7 juta.

Prabowo menekankan program MBG ini hanya satu dari sekian program bantuan dari pemerintah untuk mengamankan kebutuhan pokok semua lapisan masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden Dedek Prayudi mengungkapkan meskipun anggaran dalam program MBG turun dari proyeksi semula, dan kini menjadi Rp10 ribu per anak, namun pemerintah memastikan kebutuhan gizi akan tercukupi; yaitu mengandung setidaknya 600-700 kalori dengan pemenuhan karbohidrat, protein, yodium dan juga zat besi.

Dedek Prayudi merinci bagaimana akhirnya memperoleh angka Rp10 ribu untuk makanan bergizi gratis ini, yang terutama sudah diuji-coba selama 10 bulan di berbagai daerah.

Pemerintah, katanya, menggunakan standar UNICEF yang menganggarkan makan siang gratis di sekolah senilai US$1 per hari.

“Tapi kemudian setelah melakukan serangkaian uji coba selama 10 bulan, kami dapat menemukan cara-cara untuk meningkatkan efisiensi sehingga dari yang tadinya Rp15 ribu rata-rata per anak, per hari, kami dapat menurunkan rata-rata tersebut menjadi Rp10 ribu,” ungkapnya.

Efesiensi ini didapat dengan cara membeli langsung bahan baku MBG dari produsen dan dalam jumlah besar, yang jelas dapat menekan biaya. Oleh karena itu menu dalam program MGK, tambahnya, tidak bisa dibandingkan dengan menu restoran atau warung tegal dengan harga yang sama.

“Jadi, tidak ada pengurangan anggaran, karena anggarannya tetap Rp71 triliun seperti yang disepakati oleh DPR, dan tidak ada pengurangan kualitas makanan, gizi karena semuanya sama 600-700 kalori, sekian gram karbohidrat, sekian gram protein, sekian yodium dan juga sekian gram zat besi dan tidak ada yang dikurangi” kata Dedek.

“Tapi yang jelas setelah melalui serangkaian uji ocba kami dapat menemukan cara atau metode yang dapat meningkatkan efisiensi sehingga harga dapat diturunkan dari yang tadinya Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu,” tegasnya.

Komentar