Kota Gorontalo – Ligo.id – Pemerintah kota Gorontalo tengah merancang tata ruang Kota Gorontalo untuk 20 tahun kedepan. Hal ini merupakan strategi agar lebih ramah lingkungan. Usulan rancangan itu akan dituangkan dalam bentuk peraturan Walikota Gorontalo tentang tata ruang kota Gorontalo 2021 – 2041.
Diketahui, kebijakan ini diambil kerena rancangan tata ruang kota untuk beberapa tahun kedepan bersifat lebih ramah lingkungan serta pembangunan infrastruktur yang harus relevan dgn RDTR yang dibuat saat ini.
“Ada dua isu yang mendasari usulan penataan Tata Ruang kedepan. Pertama menghindari daerah rawan bencana kedua penetapan lahan pangan pertanian berkelanjutan” jelas Walikota Gorontalo Marten Taha pada kick off rapat lintas sektor bersama kementerian ATR, Kamis (04/11/2021)
Marten mengungkapkan perencanaan penataan kota harus dipikirkan dari sekarang. Sebab bertambahnya populasi penduduk, akan mempengaruhi wajah kota terjadinya perluasan pembangunan.
“Jika kita tidak lakukan antisipasi dari sekarang, dikhawatirkan akan seperti Palu, ketika likuinfaksi banyak korban meninggal karena bermukim di kawasan rawan bencana,” ujar marten.
Marten menegaskan, bencana gempa bumi dengan resiko tinggi sangat berpotensi terjadi. dengan melihat peta patahan gempa berada disisi Gorontalo.
Plt. Direktur Jendral Tata Ruang Kementerian ATR, Abdul Kamaruzuki pun mendukung usulan pemerintah Kota Gorontalo.
“Saya rasa dari segi perbatasan wilayah, dan garis pantai tidak masalah. Demikian juga dengan ruang terbuka hijau yang sudah 36 persen terbangun,” Ujarnya
Menurut informasi yang dirangkum oleh awak media, rencananya rapat lintas sektor akan berlangsung sampai tanggal 6 November 2021. Selanjutnya akan menghimpun masukan-masukan dari berbagai lembaga dan Kementerian.
Terlihat juga, dalam agenda rapat tersebut dihadiri langsung oleh, Ketua DPRD Kota Gorontalo, Kepala Bapppeda, Kadis PUPR, kepala BLH serta Kabag Hukum Kota Gorontalo. #VV//EF
Komentar