Gorontalo – ligo.id – Pemkot Gorontalo mengalokasikan anggaran untuk mengintervensi percepatan penurunan stunting di kota Gorontalo sebesar Rp12 miliar tahun 2022.
Sekda Kota, Ismail Madjid menyatakan, stunting adalah persoalan generasi masa depan bangsa yang harus disiapkan sejak hari ini. Anak-anak harus dicegah agar tidak mengalami kekurangan gizi di masa awal pertumbuhannya.
“Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang, melainkan menyangkut masa depan kita. Karena anak-anak itu adalah generasi penerus masa depan kita. Bagaimana kita bisa mencapai visi indonesia emas tahun 2045 kalau modal dasarnya, yaitu anak-anak bangsamengalami stunting,” kata Ismail. Jumat (15/7/2022)
Intervensi pemkot itu dituangkan dalam SK Walikota No.164/15/III Tahun 2021 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota Gorontalo dan Perwako 6/2022 tentang Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kota Gorontalo.
Menurut Ismail, stunting ini telah menjadi perhatian nasional karena satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting.
Sejak Agustus 2021, Presiden Jokowi telah menandatangani Perpres 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Substansinya ujar Ismail, mengadopsi strategi nasional percepatan pencegahan stunting 2018-2024.
Kata Sekda, regulasi tersebut secara tegas meminta Gubernur, Bupati dan Wali Kota untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas di daerahnya.
Berdasarkan regulasi-regulasi yang ada jajaran Pemerintah bersama stakeholder menetapkan lokus kelurahan stunting kota Gorontalo tahun 2022 sebanyak 14 kelurahan dan pada tahun 2023 nanti terdapat 12 kelurahan.
“Dengan delapan aksi terintegrasi yang melibatkan seluruh stakeholder terkait untuk melaksanakan intervensi langsung sampai kepada keluarga anak yang mengalami stunting. Dengan harapan program penurunan stunting di kota Gorontalo dapat berhasil dan mencapai target,” harapnya. #vv/my
Komentar