Meski Ditolak Warga Botutonuo, Merlan Uloli Optimis Tingkatkan PAD dari Sektor Wisata

Bone Bolango – ligo.id – Penarikan Retribusi yang dilakukan pemda Bonebol terhadap sektor pariwisata di pesisir desa Botutonuo yang sempat jadi kontroversi ditengah masyarakat kembali disentil Wakil Bupati Merlan Uloli.

Alih-alih menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Bonebol, pemda justru dinilai masyarakat akan mengambil alih pengelolaan destinasi wisata yang memang sejak awal dikembangkan oleh masyarakat setempat.

“Memang sektor pariwisata yang ada di Kabila Bone itu di kuasai oleh masyarakat, kemudian saya telah melakukan rapat dengan dinas pariwisata. Sudah berupaya melakukan pemungutan di sana lalu mendapatkan penolakan dari masyarakat.” beber Merlan Uloli.

Disisi lain, Merlan Uloli sebagai Wakil Bupati Bonebol memang diberikan kewenangan penuh oleh Bupati untuk mengelola dan meningkatkan PAD. Kewenangan itu diantara 11 (sebelas) poin yang dimandatkan kepadanya.

Baca juga :  FLS2N Tahun 2024 Lombakan Tujuh Cabang, Lukman: Jurinya dari Eksternal

“Saya sebagai Wabup Bonebol yang menerima mandat, sebelas (11) kewenangan dari Bupati Bonebol salah satunya adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Bonebol. Kemudian saya mulai menerapkan Perda tentang penarikan Retribusi Wisata yang ada di wilayah Bonebol.” ungkap Merlan saat menjadi narasumber dalam diskusi di media sosial Facebook. Rabu (24/11/2021).

Sebelumnya, Merlan mengaku sudah menemui masyarakat desa Botutonuo dan menyampaikan rencana penarikan retribusi tersebut, namun ditolak masyarakat setempat.

“Sejak bulan Mei saya sudah melakukan sosialisasi dari desa ke desa kemudian di lanjutkan dengan tatap muka di semua lokasi wisata. Kita mulai malakukan pemungutan retribusi mulai akhir oktober dan disitu masyarakat mulai melakukan penolakan.” ucap Merlan.

Meski begitu, niatan Wabup Merlan belum berhenti. Hingga saat ini diakuinya, pemda masih akan mencari cara untuk bisa meyakinkan warga desa Botutonuo, seperti Ia meyakinkan warga desa Botubarani dan beberapa desa yang memiliki destinasi wisata.

Baca juga :  Berantas Narkoba, Marten: Harus Masif

“Saya telah sampaikan kepada masyarakat, mari percaya kepada saya untuk bisa mengelolah wisata Botutonuo ini untuk kami perindah, dengan memungut sedikit retribusi untuk peningkatan PAD daerah.” jelasnya.

“Kita punya tempat wisata itu tampak kumuh, dari segi Gazebo sangat sederhana tidak ada yang menarik. Kalau ada kolaborasi masyarakat dengan pemerintah maka akan terwujud destinasi yang sangat indah.” tambah Merlan.

Rencananya, Ia akan membangun fasilitas di desa lain sebagai role model yang sesuai dengan rencana pengembangan destinasi wisata di wilayah Bone Bolango.

“Di tahun anggaran 2022 ini kita memprogramkan untuk menjadikan contoh satu lorong untuk kita benahi, kita perindah. Agar masyarakat memahami inilah tujuan dari pada pemerintahan dalam menata wisata Botutonuo ini.” ucap Merlan meyakinkan.

Menurutnya, penolakan masyarakat itu terjadi karena mereka butuh pemahaman yang lebih dan kongkrit dari pemerintah daerah. Sebagai Wakil Bupati yang dipilih oleh masyarakat Bone Bolango, Merlan yakin programnya untuk meningkatkan PAD dari pariwisata akan diterima warga Botutonuo.

Baca juga :  Pemprov Gorontalo Miliki Daftar Data Daerah 2024

“Masyarakat ini harus di berikan pemahan bahwa masyarakat ini harus di atur oleh pemerintah. Tidak ada rakyat yang mengatur pemerintahan, dan saya sudah sampaikan kepada masyarakat Botutonuo bahwa kami pemerintah ini berkorban untuk rakyat.” tegasnya.

Potensi kunjungan yang mencapai 2000 orang dalam sebulan ke pantai Botutonuo jadi poin penting Merlan untuk membangun dan memperoleh pundi-pundi PAD. #fn/efd

Komentar