Lies F Nurdin Dorong Produk UMKM Masuk Industri Retail judul

Jeneponto – ligo.id – Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel terus aktif menghidupkan UMKM untuk berjaya di rumah sendiri hingga menembus pasar ekspor.

Membuka kegiatan pasar murah yang digelar di Lapangan Kantor Bupati Jeneponto, Lies menuturkan berbagai langkah yang dilakukan Pemprov Sulsel melalui Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Dinas Koperasi dalam mendukung produk UMKM dapat dipasarkan dan masuk dalam industri retail.

“Jadi UMKM kita tidak hanya membuat produk tetapi bagaimana agar produk yang dihasilkan bisa masuk retail, bisa masuk di market yang pengunjungnya ramai bahkan bisa menembus pasar ekspor,” jelas Lies usai meninjau gelaran pasar murah di Kabupaten Jeneponto, Senin, 14 Desember 2020.

Baca juga :  Ryan: Launching Pilkada di Kota Gorontalo Jangan Hanya Slogan

Ia menuturkan hingga saat ini, Dinas Perindustrian telah menggratiskan berbagai item perizinan bagi UMKM yang dinilai mampu menghasilkan produk yang unggulan untuk dipasarkan melalui retail.

“Tahun ini ada 150 UMKM yang digratiskan seluruh biaya perizinan untuk bisa masuk di industri retail yang ada di Sulsel,” sebutnya.

Sementara, pasar murah yang digelar di Jeneponto merupakan upaya meringankan beban ekonomi masyarakat terdampak pandemi.

“Di sini masyarakat bisa memperoleh kebutuhan dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar, bahkan bisa sampai setengah harga pasar, kita bersyukur sekali karena masyarakat bisa terbantu,” tutur Lies F Nurdin usai mengunjungi masing-masing lapakan para pedagang.

Baca juga :  Penjagub Gorontalo Buka Muskerwil II PWNU

Berbagai produk kebutuhan yang dijajakkan di pasar murah ini di antaranya beras, makanan olahan ikan, ayam, telur, minyak, bawang, hingga produk detergen yang berasal dari UMKM maupun usaha mikro dari berbagai kabupaten di Sulsel.

Lies menyebutkan, gelaran pasar murah juga ikut menghidupkan para pengusaha mikro dan kecil yang ikut merasakan dampak dari pandemi.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi market bagi para pedagang yang semasa pandemi pemasukannya menurun drastis, di sini mereka bisa menyesuaikan harga dengan kebutuhan masyarakat, jadi saling menguntungkan,” sebutnya. (#c)

Komentar