LIGO.ID – Beredarnya kabar soal figur yang akan diusung sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato untuk periode 2020-2025 pada Pilkada 2020 nanti, mengundang reaksi dari Kader Partai Golkar Nasir Giasi.
Ketua Bidang OKK (Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan) DPD II Partai Golkar Pohuwato ini menegaskan hingga saat ini di internal DPD II Partai Golkar belum ada pengusulan siapa yang akan di usung sebagai Calon Bupati atau Calon Wakil Bupati Pohuwato.
“Soal Calon Bupati, Partai Golkar memiliki Mekanisme dan Aturan terkait itu (Pencalonan Kepala Daerah).” kata Nasir Giasi.
DPD II Partai Golkar Pohuwato sendiri, kata Nasir Giasi, belum membuka tahap Pendaftaran Bakal Calon (Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato). Dirinya juga mengungkapkan, soal kapan mekanisme itu dilakukan oleh Partai Golkar.
“Masih akan dirapatkan. Kemungkinan akan segera dibuka dalam waktu beberapa hari kedepan,” ungkap Ketua DPRD Pohuwato itu. Minggu (17/11).
Ditanya soal Kader Golkar yang akan “dipinang” Partai lain pada Pilkada Pohuwato 2020 nanti, Nasir menyerahkan pada mekanisme yang berlaku di Partai Golkar, misalnya harus legowo mundur dari Partai Golkar, bahkan dapat diberlakukan sanksi Pemecatan.
“Jika maju dari Partai lain selain Partai Golkar, maka Kader tersebut wajib menanggalkan seluruh atribut Partai. Bahkan bisa sampai kepada Sanksi Pemecatan,” ungkap Ketua DPRD Pohuwato 2 Periode ini.
“Seluruh kader (Partai Golkar) di Kabupaten Pohuwato agar menghormati aturan Partai, dengan menahan diri serta mengikuti proses tahapan yang ada di Partai.” imbaunya.
Adanya nama-nama figur yang mulai di-viral-kan oleh kader Golkar terutama di Kabupaten Pohuwato, kata Nasir, itu harus melalui mekanisme yang berlaku dalam Partai berlambang Pohon Beringin tersebut. Dia menambahkan, Partai (Golkar) tertib dengan aturan-aturan yang mengikat Tahapan Pencalonan Kepala Daerah.
“Ada tahapannya (pengusulan nama calon Kepala Daerah). Dan Partai Golkar selalu tertib dengan aturan,”
– Nasir Giasi, Ketua Bidang OKK DPD II Partai Golkar Pohuwato –
Komentar