Jawab Demo 11 April, Jokowi Siapkan Rp 110,4 Triliun untuk Pemilu 2024

Jakarta – ligo.id – Presiden Jokowi menjawab salah satu tuntutan yang akan disuarakan mahasiswa terkait wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden pada aksi 11 April 2022.

Jokowi pun segera menggelar ratas kabinet tidak di Istana Negara Jakarta, tapi di Istana Kepresidenan di kota Bogor.

Rencana aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) besar-besaran di depan Istana Negara Senin esok (11/4/2022) akan diikuti sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa akan mendesak Presiden Jokowi untuk memberi pernyataan secara terbuka dan tegas menolak wacana yang dianggap mahasiswa sebagai pengkhianatan terhadap reformasi itu.

Dari hasil ratas itu, Jokowi memastikan Pemilu akan tetap digelar pada 14 Februari 2024. Dan siap menggelontorkan anggaran hingga Rp 110,4 triliun untuk menggelar Pemilu dan Pilkada 2024.

“Kemarin sudah disampaikan ke saya diperkirakan anggaran sebesar Rp110,4 triliun untuk KPU dan Bawaslu,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor. Minggu (10/4/2022).

Jokowi merinci, jumlah tersebut terdiri atas anggaran kebutuhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rp 76,6 triliun dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rp 33,8 triliun.

“Ini saya minta didetailkan lagi, dihitung lagi, dikalkulasi lagi dengan baik dalam APBN maupun dalam APBD dan dipersiapkan secara bertahap,” katanya.

Dalam rapat terbatas tersebut, juga dibahas mengenai persiapan pejabat gubernur, pejabat bupati, pejabat wali kota yang berakhir masa jabatannya pada 2022 dengan rincian tujuh gubernur, 76 bupati, dan ada 18 wali kota yang harus diisi sehingga totalnya ada 101 daerah.

“Saya minta seleksi figur-figur pejabat daerah betul-betul dilakukan dengan baik, sehingga kita mendapatkan pejabat daerah yang capable, memiliki leadership yang kuat, dan mampu menjalankan tugas yang berat di tengah situasi ekonomi global yang tidak mudah, tidak gampang agar nantinya penyiapan pemilu dan pilkada serentak 2024 ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Pemilu 2024 nanti akan dipilih presiden dan wakil presiden, kemudian anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang akan digelar pada 14 Februari 2024.

Sedangkan pilkada untuk memilih gubernur, wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota digelar 27 November 2024.

Presiden Jokowi mengakui menjelang pesta demokrasi pada 2024, kontestasi politik memang menghangat.

“Itu biasa tapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat sehingga saya meminta dilakukan edukasi, dilakukan pendidik politik yang masif kepada masyarakat dan kepada para kontestan,” katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar tidak ada isu-isu politik yang tidak baik, terutama isu-isu politik identitas yang mengedepankan isu-isu politik SARA yang mencuat.

“Kita memiliki pengalaman yang tidak baik dalam pemilu-pemilu sebelumnya, kita harapkan tidak terjadi di Pemilu 2024,” katanya. #rd/oy

Komentar