Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac Keluar pada Januari 2021

Jakarta – ligo.id –Uji Klinis Vaksin Universitas Padjadjaran, Dr. Sunaryati Sudigdoadi dari Tim Mikrobiologi  menjelaskan hasil uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac terhadap 540 relawan pertama bisa dievaluasi pada Januari 2021.

Hasil evaluasi itu nantinya akan dilaporkan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kalau sudah dianggap aman dan efektif.

Nantinya BPOM akan memberikan izin untuk produksi, pengedaran, dan vaksinasi.

“Vaksinasi pertama nantinya akan difokuskan di Jawa dan Bali karena kasus Covid-19 di kedua pulau ini cukup tinggi”. Jelas Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Nadia, yang juga juru bicara vaksin, mengakui belum bisa memastikan kapan tahap awal vaksinasi Covid-19 akan dilaksanakan karena Kementerian Kesehatan masih menunggu persetujuan dari BPOM dan fatwa halal dari MUI.

“Dari perhitungan dan rekomendasi para ahli nasional imunisasi, yaitu ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization.red), ini memang minimum sebagai langkah awal. Juga, memperhatikan ketersediaan vaksin, kita harus melakukan vaksinasi kepada 107 juta orang. Artinya itu membutuhkan kurang lebih 214 juta dosis. Itu angka yang luar biasa,” ujar Nadia.

Dari 107 juta orang yang akan divaksinasi Covid-19, lanjut Nadia, pemerintah akan memusatkan perhatian pada tiga sasaran utama, yakni tenaga kesehatan, pemberi pelayanan publik (seperti tentara, polisi, petugas pemadam kebakaran), dan kelompok rentan, yaitu orang-orang yang memiliki keterbatasan secara sosial ekonomi, tapi tinggal di daerah rawan tertular virus Covid-19.

Sedangkan penerima vaksin mandiri akan dikelola oleh Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN). Vaksin mandiri ini ditujukan kepada masyarakat, terutama pelaku ekonomi atau pengusaha yang akan digunakan oleh para karyawannya.

Nadia menegaskan sesuai peraturan presiden, Bio Farma adalah BUMN yang ditunjuk untuk menyediakan vaksin Covid-19 di Indonesia. (#c)

Komentar