Covid-19 di Jepang Hilang, Siti Fadilah: Mutasi Sebabkan Covid Tak Bisa Bertahan

Jakarta – ligo.id – Kabar hilangnya virus Covid-19 di Jepang yang meneliti virus yang merebak di akhir tahun 2019 memicu pertanyaan terkait menurunnya kasus Covid-19 di negeri sakura itu.

Ini pun menjadi pertanyaan yang disampaikan mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari baru-baru ini yang membongkar hasil penelitian yang mencari penyebab hilangnya kasus Covid.

Otoritas di Jepang, kata Siti Fadilah, langsung bertindak cepat menanggapi hilangnya kasus Covid-19. Mereka disebut telah melakukan penelitian terkait hal itu.

Menurutnya, hasil riset hilangnya kasus Covid-19 karena virus yang bermutasi berkali-kali hingga akhirnya tak bisa bertahan.

“Di Jepang dalam penelitiannya, ada seorang professor yang bilang varian covid terjadi error mutasi. Timbul suatu protein yang akhirnya menghentikan mutasi. Itu karena mereka terlalu sering mengalami mutasi sehingga menjadi tak bisa bertahan,” kata Siti Fadilah mengutip suara.com –jaringan ligo.id-.

Ia juga menyoroti cuaca sebagai penyebab menurunnya kasus Covid-19 di berbagai Negara, dengan membandingkan kondisi cuaca di Eropa dan Jepang.

“Di Eropa mengapa yang saat ini sedang terjadi gelombang ketiga, dimungkinkan karena cuaca dingin yang melanda. Berbeda dengan di Jepang yang sudah tak lagi memasuki musim dingin.” ujar Siti Fadilah.

“Kalau di RI kita tak tahu karena apa, apakah karena PPKM. Namun bisa dipastikan bukan karena vaksin, karena di Eropa vaksinnya tinggi,” sambungnya.

Menkes di era presiden SBY itu juga menyoroti keanehan terkait menghilangnya Covid-19 secara tiba-tiba.

“Jika benar-benar terjadi pandemi, dan bukan merupakan hasil rekayasa, maka hilangnya kasus akan terjadi secara gradual atau berangsur sedikit demi sedikit, bukan tiba-tiba seperti sekarang ini.” ungkapnya dalam program salah satu siaran tv.

Terkait kemunculan gelombang ketiga di Indonesia, Siti menilai belum ada kekhawatiran ke arah sana, sebab epidemolog juga belum melihat adanya indikasi ke arah sana.

Ia bahkan juga meminta pemerintah untuk bersikap transparan agar masyarakat percaya pada pemerintah dan bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan dan aturan lainnya.

Ia juga berharap pemerintah memiliki kesiapan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk, berdasarkan pengalaman gelombang Covid ke-2 beberapa bulan lalu.

“Jadi bukan kita meniadakan Tahun Baru dan Natal. Pemerintah harus siap hadapi outbreak, jangan lagi ada oksigen kurang, rumah sakit kurang. Itu saja yang mesti dipersiapkan. Dan mereka harus transparan,” ujarnya lagi. #red/efd

Baca juga di Bongkar Penyebab Hilangnya Covid-19 di Jepang, Siti Fadilah Curigai Kejanggalan Ini

Komentar