Jawa Timur – Status Gunung Semeru yang turun dari level IV (Awas) ke level III (Siaga), membuat sebagian warga lereng Semeru di pengungsian kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari. Mereka mulai beraktivitas normal.
Terlihat, lokasi posko pengungsian mulai ditinggalkan warga seiring aktivitas Gunung Semeru yang mulai melandai. Aktivitas warga lereng Semeru pun kembali normal seperti sedia kala.
Warga juga sudah kembali ke rumah hunian relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Warga juga sudah kembali beraktivitas normal mulai dari bersih-bersih rumah dan sebagian kembali bekerja ke ladang.
“Kalau sekarang ini normal, seperti semula. memang kalau dari hari pertama erupsi itu tidak ada aktivitas” kata Khoirun, warga setempat pada Senin (12/12/2022)
Seperti diketahui, pada Jumat (9/12/2022) lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Gunung Semeru turun level dari Awas ke Siaga.
Atas penurunan aktivitas itu lah, warga di pengungsian mulai memberanikan diri pulang ke rumah dan melakukan aktivitas keseharian normal seperti sedia kala.
Meski begitu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang tetap meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sungai dan tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebab, hal ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi merekomendasikan masyarakat agar tetap pada radius aman dari ancaman banjir lahar Semeru.
“Jadi rekomendasinya, pada status level III (siaga) ini tetap pada radius 13 kilometer sepanjang aliran sungai lahar tidak ada aktivitas masyarakat sekitar 500 meter dari kanan kiri bantaran sungai” jelas Patria. #
Komentar