Gorontalo – ligo.id – Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha dalam Rapat Forkopimda se-provinsi bersama Pangdam XIII/Merdeka secara virtual, Rabu (12/1/2022) memaparkan dua hal penting yg di bahas di Forkopimda provinsi dan Forkopimda Kabupaten/Kota.
Pertama yakni hal yang berkaitan dengan penanganan covid di Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota. Dan kedua mencari masalah Kamtibmas di kabupaten/Kota terkait dngan penanganan covid.
“Alhamdulillah pelaksanaan vaksinasi di Kota Gorontalo kita sekarang melebihi target, ketentuan yang telah ditetapkan” ujar Marten
“Kita sudah di atas 85 persen atau 85.59 persen dosis pertama dan di atas 55 persen atau 55,56 persen dosis kedua, sehingga kita merupakan daerah yang tertinggi cakupan vaksinasi untuk seluruh wilayah Provinsi Gorontalo” sambungnya
Hal ini,kata Marten di lakukan sejak agustus tahun 2021, pihaknya memberikan atau membentuk satu inovasi baru yang dinamakan Tempat Vaksinasi Serentak (TVS)
Ia mengatakan, TVS ini sangatlah efektif di kelurahan dan kecamatan yang basisnya masyarakat di RT/RW yang secara sukarela maupun berdasarkan data yg dimiliki oleh RT/RW dan kelurahan.
“Sehingga alhamdulillah setiap hari kita rata-rata di atas 1000 penyuntikan sehingga pada akhir tahun 2021 kita sudah di atas 80 persen yang targetnya hanya 70 persen” ungkapnya
Olehnya, capaian di atas 80 persen tersebut menunjukkan bahwa apa yang dilakukan itu berhasil.
Lanjut, Marten menyatakan soal lansia, dimana lansia ini juga menjadi salah satu kelompok umur yang harus dilakukan penanganan lebih insentif sebab lansia itu rentan terhadap penularan.
“Untuk lansia sekarang kita baru sekitar 50 persen, sebab lansia ini bukan berarti kita tidak melakukan penyuntikan” ujarnya
Akan tetapi kata Marten, para lansia tersebut sebelum di suntik akan dilakukan screening pemeriksaan kesehatan, dan rata-rata lansia tersebut ketika dilakukan screening pemeriksaan kesehatan mereka tidak memenuhi syarat baik dari sisi misalnya darah tinggi, kolestrol, gula darah dan sebagainya
“Artinya ada penyakit komorbid yg tidak memungkinkan mereka untuk dilakukan vaksinasi sehingga di tunda terus dan itu yang mengakibatkan kurangnya jumlah lansia yang disuntik di Kota Gorontalo” jelas Marten
Akan tetapi pihaknya akan melakukan inovasi baru lagi terhadap lansia tersebut sehingga mereka itu bisa dilakukan vaksinasi karena lansia ini mobilitasnya kurang, mereka lebih banyak di tempat tinggal atau dirumah
“Sehingga petugas kesehatan yang kita datangkan ketempatnya, jadi dilakukan secara door to door dengan demikian diharapkan makin bnyak lansia yg bisa tervaksinasi” ujarnya
Terakhir, Marten menyampaikan walaupun saat ini Kota Gorontalo diatas 85 persen tapi karena salah satu kriteria juga harus vaksin dan lansia itu harus diatas 60 persen,
“Jika untuk lansia sudah mencapai target maka untuk usia 6-11 tahun sudah bisa direalisasikan” tandas Marten #vv/fen
Komentar