Gorontalo – ligo.id – Satgas Covid-19 bersama Forkopimda Provinsi Gorontalo untuk meniadakan Festival Tumbilotohe untuk menghindari terjadinya kerumunan orang yang masih dilarang oleh pemerintah pusat dimasa pandemi.
Hal ini pun menuai protes dari masyarakat Gorontalo lantaran budaya khas Gorontalo menjelang lebaran Idul Fitri dianggap sebagai sesuatu yang harus tetap dilaksanakan.
Aleg Deprov Gorontalo dari Partai Golkar, Meyke Camaru anglkat bicara soal peniadaan Festival tersebut.
“Pemerintah hanya meniadakan Festival (lomba) Tumbilotohe, yang berpotensi orang berkerumun, bukan tradisi pasang lampunya.” Terang Meyke Camaru. Senin (27/4/2021).
“Tumbilotohe ini kan tradisi budaya, ada religi didalamnya. Takutnya ada klaster baru, itu yang dilarang.” sambungnya.
Ia pun mengimbau agar pelaksanaan Tumbilotohe hanya dilaksanakan dirumah masing-masing.
Tujuannya jelas Meyke, adalah untuk menghindari terjadinya kerumunan orang banyak, sebagai bagian dari protokol kesehatan covid-19.
“Ya silahkan saja. Sehingga kebijakan pemerintah untuk meniadakan Festival kami sangat mendukung,” kata Meyke.
“Sehingga terhindar dari penularan Covid-19. Itu yang diharapkan oleh pemerintah,” imbuhnya. #vv/adm
Komentar