Bone Bolango – ligo.id – Angka Stunting dalam dua tahun terakhir yang turun ke angka 1300-an dari angka 1603 kasus atau sekitar 10% di kabupaten Bone Bolango dijadikan momentum untuk terus menekan angka tersebut.
Angka tersebut berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Bone Bolango dan beberapa program dari OPD berdampak pada penurunan diakhir tahun 2019 menuju tahun 2020.
“Setelah kita lihat hasil laporan, dua tahun terakhir ini terjadi penurunan,” kata Ketua Komisi III DPRD Bone Bolango, Tahir Badu dalam Rapat Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Bone Bolango Tahun 2021. Selasa (22/6/2021)
“Dengan beberapa program dan OPD sebagai leading sektornya, Dinas Kesehatan, Bappeda, angka stunting yang di dapat 1603 kasus menjadi 1300 sekian dan persentase dari 12% menjadi 10%” hingga sekarang.” sambung Tahir Badu.
Angka stunting yang diperoleh, kata Tahir, masih di bawah rata-rata dari angka nasional sekitar 14%, sementara posisi kabupaten Bone Bolango 10%.
Tahir Badu menyebut, apapun program pemda kabupaten Bone Bolango dalam menekan angka Stunting, akan mendapat dukungan dari Komisi III yaitu dalam hal penganggaran.
“Hal ini membuat anggota DPRD dalam rangka penekanan penurunan angka stunting di kabupaten Bone Bolango, berupaya untuk selalu mendukung program-program dari Pemerintahan Daerah.” ucap Tahir Badu yang hadir bersama Bahrudin Bulotio.
“Apa yang menjadi kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh pemerintah, kita siap untuk menganggarkan dalam hal penanganan anti Stunting. Target kalau perlu sampai 0%.” jelasnya.
Rapat Rembuk Stuntingdengan mengusun tema “Menuju Kabupaten Bone Bolango Bebas Stunting” itu dibuka Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli sekaligus penyematan id-card kepada perawat yang bertugas di area Bone Bolango. #ptr/red
Komentar