Kondisi Jamaah Tabligh Syuro Alami asal Gorut di Mess Haji Sangat Baik

LIGO.ID – Jamaah Tabligh Syuro Alami (JT-AS) alumni Ijtima’ Gowa Sulawesi Selatan asal Gorontalo Utara yang kini menjalani karantina di Mess Haji Gorontalo kondisinya sangat baik.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Youke Lumatau, M.Kes., kepada awak LIGO.ID, Selasa,(14/04) di ruang kerjanya.

“Memang mereka yang dikarantina di Mess Haji sekarang itu penanganannya mengikuti SOP pada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo. Namun kami selalu melakukan Pengamatan, Pemantauan dan Koordinasi. Kondisi mereka sekarang bagus, mereka InsyaAllah sehat semua. Hal ini ditunjang dengan akomodasi yang sangat layak serta konsumsi yang cukup. Mereka sehari makan 3 kali, Pagi, Siang dan Malam. Alhamdulillah menunya juga memenuhi standard kesehatan,” kata Youke.

“Sesuai hasil koordinasi kami dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dari 36 sampel hasil Rapid Test yang positif yang dikirim untuk proses SWAB Test, Alhamdulillah 27 hasilnya Negatif. Yang 9 lainnya masih dalam proses SWAB dan InsyaAllah secepatnya akan kami publish. Walaupun mereka negatif tetap masa karantinanya sampai 14 hari sesuai dengan protokoler penanggulangan Covid,” urai Kabid Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Gorut tersebut.

Sementara itu, melalui saluran telepon salah satu Jamaah Tabligh SA asal Tolinggula, Rival, ketika dikonfirmasi mengatakan, dia bersama seluruh rekannya yang berada di Mess Haji kondisinya sangat baik dan meminta keluarga mereka untuk tidak panik.

“Kabar tentang keberadaan kami di karantina ini susah, itu tidak betul. Kami disini dirawat dengan baik. Kepada keluarga kami khususnya yang berada di Tolinggula saya harapkan jangan panik, keadaan kami disini baik-baik dan tidak seperti yang diberitakan selama ini.” ungkap Rival.

“Setiap pagi kami berolahraga dengan instruktur dari unsur TNI dan yang lainnya. Soal makanan sangat luar biasa, menunya sering berganti-ganti. Masalah akomodasi pun demikian, setiap kamar dihuni 2 Orang, kecuali yang Rapid Test-nya positif, satu kamar untuk 1 orang. Dan Alhamdulillah, menurut pengumuman kemarin bahwa hasil SWAB Test mereka semuanya negatif,” kata Rival, warga Desa Tolinggula Tengah, Kecamatan Tolinggula. (ars/at)

Komentar