Limboto – ligo.id – Rencana pembukaan Pembelajaran Tatap Muka di kabupaten Gorontalo ditanggapi Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kabupaten Gorontalo, Irawan Huntoyungo.
Ia meminta pemerintah daerah harus mempertimbangkan kembali terkait pembukaan sekolah tatap muka di kabupaten Gorontalo.
“Saya menghimbau kepada pemerintah kabupaten Gorontalo untuk lebih mempertimbangkan kembali terkait pembukaan sekolah di kabupaten Gorontalo,” ungkap Ketua IDI kabupaten Gorontalo, Irawan Huntuyungo saat mengikuti peresmian Gedung PSC 119 dan Mobil PCR di GOR David- Tonny. Selasa (6/6-2021).
Menurutnya, kasus Covid-19 di kabupaten Gorontalo belum juga usai bahkan terus meningkat. Belum lagi ditemukannya klaster Bandara, ada beberapa wilayah di kabupaten Gorontalo menjadi zona merah.
“Kita perlu melihat dengan jumlah kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di kabupaten Gorontalo masih terus meningkat,” lanjut Alumni Kedokteran UMI Makassar itu.
Pemyebaran Covid-19, jelas Irawan sudah merambah di kalangan Anak-Anak.
“Jangan sampai dengan pembukaan sekolah ini hanya akan membuat mereka terpapar,” jelas Irawan.
Ditemukannya dengan varian baru covid-19, penularannya lebih cepat terutama pada Anak-Anak. Pemerintah daerah juga diminta untuk mengambil pelajaran dari kejadian di kabupaten Bone-Bolango yang didapati Guru dan Murid terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ini yang harus kita jaga di kabupaten yang kita cintai ini,” kata Irawan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia juga memberikan perhatian tentang masalah pembukaan Sekolah tatap muka dengan mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan penundaan sekolah tatap muka.
“Siswa juga sudah terbiasa dengan belajar daring dan itu adalah alternatif yang efisien dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di kabupaten Gorontalo,” tutup Irawan. #zilo/red
Komentar