Jakarta – ligo.id – Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, melalui jumpa pers secara virtual di ibu Kota London, menyampaikan permohonan maaf pemerintah Inggris atas perlakuan yang didapatkan tim Bulu tangkis Indonesia.
“secara jelas mereka menyampaikan dua poin penting, pertama, soal tidak ada kebijakan dan niat sama sekali untuk melakukan diskriminasi dan perlakuan tidak adil kepada tim Indonesia,” kata Desra dalam pertemuan dengan Kemenlu Inggris National Health Service (NHS) dan Public Health England (PHE).
“Inggris juga menyampaikan permintaan maaf kalau memang ada tindakan dan perlakuan yang diresakan sebagai diskriminasi dan perlakuan tidak adil,” lanjut Desra menjelaskan permohonan maaf Inggris.
Kementerian Luar Negeri dan otoritas kesehatan Inggris juga mengklarifikasi beberapa pengalaman yang bisa dianggap sebagai diskriminasi atas penerapan protokol kesehatan di Inggris.
Desra bahkan meminta Presiden Badminton World Federation (BWF) Paul Erik Hoyer Larsen, dan Ketua Badminton Inggris, Adrian Christie untuk memberikan klarifikasi langsung pada manajer tim bulu tangkis Indonesia, Ricky Soebagja, atau kepada Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
“Pesan saya kepada Paul Erik Hoyer Larsen jelas sekali. Saya katakan Anda, BWF, tidak kompeten. Anda tidak siap melaksanakan All England di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang memang sulit dan menantang,” tegas Desra.
Dari berbagai upaya yang telah dirinya dan tim KBRI London lakukan secara maksimal dalam dua hari terakhir, Desra menyimpulkan tidak ada kebijakan yang diskriminatif.
Namun karena kompetensi BWF tidak baik, kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan terkesan diskriminatif dan tidak adil.
Desra menekankan dirinya dan tim KBRI London akan membantu pengurusan kembalinya tim bulu tangkis Indonesia secepatnya ke tanah air. (#c)
Komentar