Gorontalo – ligo.id – Wakil Ketua I DPRD Bone Bolango, Azan Piola angkat suara soal peran pemda dan Balai Sungai agar lebih proaktif dalam penataan dan perencanaan untuk menangani titik rawan bencana yang mengancam masyarakat sekitar.
Di temui di kantor DPRD Bone Bolango Azan Piola mengatakan perencanaan penataan ini yang perlu di matangkan sehingga apa yang menjadi titik rawan itu bisa segera ditindak lanjuti agar tidak mengancam masyarakat
“Harus melakukan perencanaan penataan aliran sungai Bone itu dengan baik. Dan melihat mana titik-titik rawan yang kemudian mengancam masyarakat,” ucap Azan. Senin (21/3/2022)
Politisi partai PPP itu mengungkapkan jembatan penghubung yang ada di Desa Bulobulondu itu di bangun dengan anggaran Rp20 Miliar.
“Yang di desa Bulobulondu itu kita punya aset besar yaitu jembatan. Dan kalau itu jembatan habis maka kita akan kehilangan Rp20 Miliar kerugian dari pada daerah,” ungkap Waka I DPRD Bone Bolango.
“Oleh karenanya kita mengharap balai sungai ini lebih proaktif jangan hanya melakukan perencanaan dari rumah dari kantor. Harus langsung turun dan mana titik-titik yang harus ditangani,” tambahnya.
Azan menjelaskan kemarin hampir Rp100 Miliar yang kemudian menangani sungai bone, cuman itu hanya terfokus di beberapa titik yang kemudian tingkat kerawanannya itu belum terlalu parah.
“Kita berharap Balai Sungai segera turun. Dan bagaimana dia melakukan proses pengamanan jembatan dan jalan yang putus itu sehingga tidak mengancam masyarakat. Dan nantinya hubungan atau akses masyarakat menuju kota Gorontalo ini tentunya bisa memperpendek jarak terhadap pelayanan masyarakat yang ada di Suwawa Selatan,” jelas Azan.
Ia berharap adanya peran Pemda untuk lebih proaktif untuk dapat mengalokasikan dana meskipun lewat Balai sungai provinsi Gorontalo.
“Kita berharap pemerintah daerah juga lebih proaktif kalaupun kondisi keuangan daerah sangat susah untuk membangun maka harus berjuang bagaimana itu bisa di alokasi APBN yaitu lewat Balai sungai yang ada di provinsi Gorontalo. Dan meminta kepala Balai Sungai harus segera turun untuk meninjau langsung itu jangan hanya duduk di rumah atau di kantor,” tambah Azan.
“Yang sangat kontradiktif sekali kita kemudian membangun sebuah mega proyek yang triliun di Bulango Ulu di sisi lain daerah-daerah yang rawan dan mengancam masyarakat dan mengancam aset daerah seperti jembatan dan jika itu dibiarkan siapa yang bertanggung jawab,” tutup Azan. #fn/red
Komentar