Pemerintah Disarankan Bentuk Crisis Center untuk Cegah Virus Korona

LIGO.ID – Pemerintah diminta segera membentuk pusat krisis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus korona atau Covid-19. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad.

“Melihat situasi di luar yang semakin maraknya korona mungkin ada bagusnya Menteri PMK mengambil alih kemudian lintas kementerian untuk mengorgasir membentuk krisis center untuk korona,” kata Dasco dalam keterangannya, Selasa (3/3).

Menruutnya, hal itu bukan utuk membuat masyarakat panik, melainkan lebih meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah mempunyai langkah dalam mencegah virus korona berkembang di Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, Senin siang (2/3), mengumumkan bahwa dua warga Depok, Jawa Barat, terinfeksi virus mematikan itu. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Utara. Ini merupakan kasus virus korona pertama di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan dua warga Indonesia ini, ibu berumur 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun, terjangkit virus Covid-19 setelah sebelumnya melakukan kontak langsung dengan seorang warga negara Jepang di sebuah sekolah dansa di Indonesia.

Warga Jepang tersebut memberi kabar kepada kedua warga Depok itu kalau dirinya terjangkit virus korona, 14 hari setelah bertemu mereka di sekolah dansa.

Kedua warga Depok ini mengaku bertemu warga Jepang itu pada 14 Februari lalu. Dua hari kemudian mereka batuk dan demam.

Pada 26 Februari, mereka dirawat di sebuah rumah sakit di Depok karena batuk dan demamnya tidak juga sembuh. Dua hari berselang, warga Jepang yang bertemu mereka di sekolah dansa memberitahu dirinya dirawat di Malaysia karena terinfeksi virus korona

“Sehingga karena diceritain itulah, (keduanya) kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Sulianto Saroso. Di Sulianto Saroso dilakukan pemeriksaan swab dan sebagainya, hasilnya tadi pagi dinyatakan positif,” kata Terawan. (voa/ggf)

Komentar