LIGO.ID – Empat orang warga tewas dibunuh oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), di lokasi Transmigrasi Levonu Dusun 5 Tokelemo, Desa Lembatangoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada pada Jumat (27/11) lalu.
Nur Sangadji, Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah, mengatakan perlu ada peningkatan kesiagaan masyarat dan aparat di tingkat desa, di sekitar hutan pegunungan, yang selama ini menjadi tempat persembunyian kelompok MIT.
“Spiritnya itu adalah seluruh masyarakat harus menjadikan ini common enemy sebagai musuh bersama artinya masyarakat juga mensupport aparatur dengan cara kerjanya. Yang paling menentukan lagi kerja keras aparat, memang itu jalan yang harus dilakukan “ jelas Nur Sangadji, Minggu (29/11).
Masyarakat harus menjadikan kelompok itu sebagai musuh bersama dan memberikan dukungan penuh kepada aparat keamanan agar dapat secepatnyamengungkap dan menangkap para pelaku.
Dia berharap masyarakat di wilayah itu tidak terpancing atau terprovokasi oleh peristiwa itu.
Meskipun telah diburu sejak tahun 2016, tapi aparat keamanan dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala belum dapat menangkap seluruh anggota kelompok itu.
“Dari tahun 2016 sampai sekarang belum juga terungkap memang menjadi tanda tanya banyak juga di masyarakat yang skeptis tentang kesungguhan dan lain sebagainya. Ini semua harus dijawab oleh aparat kita dengan menunjukkan kinerja dan hasil yang diharapkan,” tutur Nur Sangadji.
Dengan memanfaatkan wilayah hutan pegunungan yang luas di wilayah Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong, kelompok yang di pimpin oleh Ali Kalora itu bertahan dengan menggunakan taktik gerilya. (#c)
Komentar