Serial Killer Wowon Cs Imingi Korban dengan Modus Gandakan Uang

Jakarta – ligo.id – Polda Metro Jaya menyebut tersangka pembunuhan berantai atau serial killer Bekasi hingga Cianjur, Jawa Barat, Wowon cs menggunakan sistem multilevel marketing (MLM) dalam menjaring korban penipuan dengan modus bisa menggandakan uang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan korban penipuan yang percaya denngan akal bulus Wowon cs akan mengajak korban lainnya untuk dikuras harta kekayaannya.

“Sistemnya seperti MLM, mereka ada downline (garis turunan), dari Siti misal mengajak temannnya lagi untuk menggadakan uangnya” ujar Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Tak tanggung-tanggung, Hengki mengatakan sejauh ini sudah ada 11 orang yang menjadi korban Wowon cs. Para korban merupakan tenaga kerja wanita (TKW)

Mereka mengirimkan uangnya kepada tersangka Dede Solehudin melalui dua cara yakni dengan transfer maupun wesel.

“Ada dua jenis melalui rekening maupun melalui Western Union sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor pegadaian” lanjutnya.

Saat ini, sebagian korban penipuan yang sudah teridentifikasi masih berada di luar negeri, dan sebagian lainnya sudah kembali ke Indonesia.

Sementara korban yang masih belum dapat dihubungi, penyidik akan melakukan penelusuran dengan mencari keluarga TKW yang ada di Indonesia.

“Beberapa orang sudah kembali ke indonesia, dan dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya untuk kita ambil keterangan tiga orang, nah sisanya ini sedang kami cari” ucapnya.

Yakinkan Korban dengan Trik Gandakan Uang Dalam Amplop

Polisi membeberkan cara Wowon Erawan alias Aki cs menjaring dan meyakinkan para korbannya yang merupakan TKW hingga percaya para tersangka bisa menggandakan kekayaan.

Hengki mengatakan para korban diperlihatkan jika tersangka Wowon menggandakan nominal uang di dalam amplop.

“Mereka ini pola penipuannya kepada para korban awalnya bertemu dengan tersangka Wowon. Kemudian tersangka Wowon ini bisa seolah-olah mengubah jumlah uang yang ada dalam amplop” kata Hengki.

“Misalnya Rp 1.000 tiba-tiba dibuat sedemikian rupa isinya bisa menjadi Rp 10.000” sambung Hengki.

Selain itu, lanjut Hengki, para korban penipuan ini juga diyakinkan dengan harta-harta Wowon seperti mobil hingga rumah yang sebenarnya bukan miliknya.

Dengan modus seperti itu, kata Hengki, para korban yang merupakan TKW percaya dan mengirimkan uangnya dan berharap bisa digandakan.

“Ada salah satu yang datang kepada Wowon ditunjukkan ini rumahnya, ini mobilnya. Setelah ditelusuri itu adalah mobil dan rumah milik orang lain, tetapi untuk meyakinkan supaya korban tetap mengirimkan (uangnya)” ungkapnya. #

Komentar