Buku Hitam Ferdy Sambo Membuat Penasaran Publik

Jakarta – ligo.id – Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (Isess) Bambang Rukminto meminta Polri memeriksa mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terkait buku hitam yang dibawa Ferdy Sambo. Diduga buku tersebut berisi tentang data-data tentang konsorsium 303.

“Harus diperiksa juga (Ferdy Sambo soal konsorsium 303). Dalam bagan itu bukankah Sambo sebagai kaisarnya. Bukan hanya Sambo saja, tetapi juga nama-nama terlibat di dalam bagan itu” kata Bambang dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).

Dikatakan Bambang, penyidik kepolisian memiliki kompetensi dan kualitas yang sangat tinggi. Hanya masalahnya pada bagaimana keinginan untuk menuntaskannya yang seringkali terkendala psikologis karena ada saling sandera kepentingan.

“(Namun) hal itu bisa dipecahkan bila ada keteladanan dan sikap tegas dari Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) sebagai pucuk pimpinan Polri” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Bambang, penyidik juga membutuhkan perlindungan dari pimpinan untuk mengusut konsorsium 303 tersebut.

“Apalagi tidak ada jaminan keselamatan, terutama karier mereka dari Kapolri. Makanya, lagi-lagi ini tergantung dari sikap tegas Kapolri. Kapolri harus ing ngarso sung tuladha, di depan menjadi teladan, memimpin sendiri upaya penuntasan kasus 303 ini” imbuhnya.

Diketahui, buku hitam Sambo ramai diperbincangkan publik. Sejak Sambo masuk dalam penjara, beredar bagan konsorsium 303 dengan istilah kaisar Sambo.

Kemudian, grafik “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” mendadak beredar dan langsung viral di media sosial. Gambar grafik berbentuk PDF Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu beredar setelah beberapa waktu sebelumnya mencuat isu Ferdy Sambo adalah raja backing judi di Indonesia.

Disebutkan, selain judi, Ferdy Sambo juga menjalankan sejumlah bisnis gelap lainnya. Untuk menjalankan bisnis gelap itu, Sambo melibatkan sejumlah jenderal bintang dua dan bintang satu.

Selain itu, grafik “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” itu juga mengungkap adanya keterlibatan sejumlah perwira berpangkat AKP sampai kombes dan jenderal.

Sebagai informasi, mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo sempat membawa buku hitam saat pelimpahan tahap 2 perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan obstruction of justice pada Rabu (5/10/2022).

Pengacara Sambo, Arman Hanis mengungkapkan bahwa buku hitam yang dipegang Sambo merupakan catatan. Sebab, sempat beredar di media sosial buku hitam itu merupakan Alkitab.

“Buku tersebut adalah buku catatan Pak FS” kata Arman dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).

Dikatakan Arman, masing-masing terdakwa memang memiliki buku catatan. Akan tetapi, Arman mengaku bahwa tidak mengetahui isi buku hitam tersebut. Apakah buku itu berisi catatan untuk di persidangan, atau data-data khusus terkait isu nama-nama yang beredar selama ini dalam Bagan konsorsium 303 maupun tambang mafia di Polri.

“Isinya saya enggak tahu pastinya. Tapi kami fokus ke substansi perkara saat ini. Apalagi sampai hari ini berkas perkara belum diberikan Jaksa. Semoga sesuai KUHAP, jaksa akan memberikan bersamaan dengan pelimpahan ke pengadilan” ucapnya. #

Komentar