LIGO.ID – Program Pemberdayaan Desa berupa pemberian Bantuan Mesin Ketinting untuk warga Desa Bajo menuai Pro dan Kontra di kalangan masyarakat. Pasalnya dari data calon Penerima Bantuan Mesin Ketinting tersebut ditengarai tidak tepat sasaran.
Penerima Bantuan Mesin Ketinting yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) Desa Bajo itu awalnya telah diminta untuk mendaftarkan diri. Namun saat pembagian undangan Penerima Bantuan terjadi perubahan Data Calon Penerima, nama-nama calon Penerima yang terdaftar, ada yang tiba-tiba sudah tidak ada dalam daftar tersebut.
Diketahui Bantuan Mesin Ketinting yang berjumlah 100 Unit itu kini dipersoalkan oleh warga yang namanya tidak lagi masuk dalam daftar calon Penerima bantuan itu. Salah satu calon Penerima yang meminta namanya tidak disebutkan, mengeluhkan hal tersebut. Padahal dirinya belum pernah menerima bantuan Mesin Ketinting sebelumnya.
“Sebenarnya Saya tidak permasalahkan kalau saya tidak mendapat bantuan, hanya saja saya sesalkan, Orang yang sudah pernah menerima bantuan (Tahun 2018), tahun ini (2019) akan diberikan bantuan lagi,” ungkapnya dengan nada kesal.
Bahkan dirinya menuturkan, dari nama-nama tersebut ada yang akan menerima bantuan hingga ketiga kalinya.
“Inikan jadi 2 Kali menerima, sampai ada yang 3 kali menerima bantuan” ungkapnya lagi.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua BPD Desa Bajo, Kevin Sairullah menanggapi persoalan pemberian bantuan Mesin Ketinting oleh Pemerintah Desa Bajo bijaknya, harus bersikap adil dan bukan hanya berorientasi pada aspek Kelayakan. Menurut Kevin, kalau hanya kelayakan yang jadi ukuran, maka bantuan ini tidak akan merata, karena masih ada yang belum pernah menerima.
“Sebagian besar Nama yang masuk pada Daftar Calon Penerima (bantuan Mesin Ketinting), sudah pernah mendapat bantuan BBG, Mesin dan Perahu. Baik itu dalam bentuk Kelompok atau pribadi dari Dinas Perikanan dan Kelautan Boalemo” ungkap Kevin.
“Maka perlu adanya Peninjauan Kembali dengan melakukan Penyeleksian Nama-Nama kembali dengan tidak hanya berorientasi pada Kelayakan” sambungnya.
Lanjut Ketua BPD Desa Bajo memuji perhatian Pemerintah Desa Bajo terhadap kondisi ekonomi masyarakatnya dengan melakukan Pembelian 100 Mesin Ketinting dengan menggunakan Dana Desa yang menjadi program Pembangunan Desa Bajo di Tahun 2019.
“Namun, Pemerintah Desa harus menghilangkan kebiasaan lama dan memulai berpikir pada hal yang baru dalam melihat Calon Penerima yang jumlahnya cukup banyak, ada seratus lebih” urai Kevin.
Namun, untuk pemberian bantuan 100 Mesin Ketinting yang dikeluhkan warga Desa Bajo lantaran ada nama-nama yang sudah pernah menerima bantuan Mesin Ketinting tahun 2018 lalu tersebut kata Kevin, justru tidak akan tepat sasaran karena penerima bantuan Mesin Ketinting sudah memiliki Mesin Ketinting.
“Harus bersikap adil dengan melihat mana masyarakat yang belum pernah menerima bantuan, maka harus jeli dan teliti melihat kondisi tersebut” ucapnya.
“Sebagian besar nama-nama tersebut masuk pada Daftar Calon Penerima Bantuan Mesin Ketinting, jika ini dipaksakan maka pemenuhan bantuan bagi masyarakat akan ada yang double (ganda) sehingga hasilnya tidak tepat sasaran. Mesin itu akan terbengkalai.” Pinta Ketua BPD Desa Bajo itu. (ul/pb)
Komentar