LIGO.ID – Pelonggaran pembatasan sosial di Amerika mulai menunjukkan dampak yang negatif bagi warga Negara Uncle Sam itu. Hal ini terjadi ketika beberapa bisnis kembali dibuka saat pelonggaran pembatasan sosial.
Sebuah salon di Springfield, Amerika Serikat menjadi tempat penularan virus corona kepada 91 orang pengunjungnya.
Menurut otoritas kesehatan Springfield, pada Sabtu (23/05), virus corona menyebar dari seorang penata rambut yang terinfeksi virus corona. Penata rambut ini, bekerja selama 8 hari dari tanggal 12 hingga 20 Mei 2020.
Karena penata rambut dan pelanggan mengenakan penutup wajah, pejabat kesehatan berharap interaksi hanya mengarah pada “tidak ada kasus tambahan”.
“Terkait hal ini, pemerintah bergerak cepat dan menghubungi mereka yang berpotensi terpapar virus corona. Orang-orang yang berinteraksi dengan penata rambut ini akan ditawari pengujian,” kata otoritas kesehatan di Springfield, melansir suara.com -jaringan ligo.id-.
Dr. Anthony Fauci, anggota Gugus Tugas virus corona Gedung Putih mengatakan, pada hari Jumat (22/05) bahwa wabah lokal baru tidak bisa dihindari ketika langkah-langkah pencegahan dilonggarkan.
Namun Donald Trump mendesak Gubernur di Negara Bagian, untuk membuka kembali beberapa bisnis dengan modifikasi kesehatan masyarakat, seperti Jaga Jarak dan Masker.
Otoritas kesehatan di Amerika sudah memperingatkan Trump bahwa pelonggaran ini berpotensi pada wabah baru, tapi dalam kunjungannya di pabrik mobil Ford ia sekali lagi menekankan fokusnya pada pemulihan ekonomi.
“Lockdown permanen bukan strategi untuk negara sehat. Negara kita tidak seharusnya ditutup. Negara ini siap untuk comeback epik,” katanya dalam kunjungannya di pabrik mobil. (suara/red)
Baca juga di: Pulang dari Salon, 91 Orang Tertular Virus Corona
Komentar