Boroko – ligo.id – Usaha arang batok kelapa saat ini sedang marak diminati oleh sebagian besar warga di wilayah Kabupaten Bolmut.
Tak heran hampir di setiap desa nampak pemandangan kepulan asap karena aktivitas tersebut.
Menyikapi aktivitas usaha itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Bolmut Irma Ginoga, melalui pejabat fungsional Bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (P3KLH) Tedy Tabo, SH, mengatakan, aktivitas tersebut memberi dampak lingkungan terutama pencemaran udara.
“Usaha pembakaran batok kelapa ini berdampak pada lingkungan, terutama pencemaran udara,” terang Tedy, Rabu (29/6/2022)
Asap yang dihasilkan pada pembakaran batok kelapa tersebut lanjut Tedy, mengandung zat karbon yang cukup tinggi.
“Asap pembakaran batok kelapa ini mrngandung karbon yang tinggi, karbonnya sangat jelas terlihat, kalau asapnya menempel pada benda di sekitar pembakaran, nampak berminyak,” tutur Tedy.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan edukasi kepada masyarakat sehingga aktivitas pembakaran batok kelapa tersebut bisa ramah lingkungan.
“Kami akan melakukan edukasi kepada masyarakat agar asap yang dihasilkan itu tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,” sambungnya.
Pihaknya akan mengajak masyarakat dan pelaku usaha arang batok kelapa untuk membangun tempat pembakaran dengan lokasi sesuai tata ruang wilayah serta memenuhi standar ramah lingkungan.
“Masyarakat dan pelaku usaha ini akan diarahkan untuk membangun tempat pembakaran dengan lokasi sesuai tata ruang wilayah serta memenuhi standar aman lingkungan, tempatnya harus pakai cerobong asap,” jelas Tedy.
Selain itu tambah Tedy, lokasi pembaran batok kelapa tersebut harus jauh dari pemukiman.
“Tempatnya tidak boleh di tengah-tengah pemukiman warga,” tandasnya. #rom/my
Komentar