Reses di Botumoito dan Mananggu, Eka Pamer Keceriaan Bareng Konstituen

Boalemo – ligo.id – Hadirnya Ketua DPRD Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho pada gelaran reses masa sidang ke tiga tahun 2020 di Kecamatan Botumoito dan Mananggu memberi warna tersendiri bagi kalangan masyarakat setempat.

Bagaimana tidak, suasana ceria dan keakraban mendadak menghiasi sepanjang pertemuan reses. Ciri khas kesederhanaan yang rekat dengan siapa saja jusutru menjadi magnet pertemuan Politisi Partai Wong Cilik itu bersama komponen warga.

Tak pelak, sampai berakhirnya pertemuan reses, Karyawan Eka Putra Noho masih saja disambut antusias kalangan warga. Seolah baru berjumpa sang idola yang sekian lama tak jumpa.

Disatu sisi, sederet tuntutan pembangunan selama ini digantungkan kepada Anggota Legislatif cukup ditanggapi serius politisi akrab disapa Eka tersebut.

Seperti halnya di Desa Tutulo Kecamatan Botumoito, oleh para warga meminta pembangunan talud, drainase, pagar pengaman kantor desa hingga insentif para imam masjid.

Begitu juga warga Desa Tabulo Kecamatan Mananggu turut menyuarakkan kebutuhan infrastruktur dasar hingga program pro rakyat guna memulihkan roda perekonomian rakyat ditengah pandemi virus corona.

Menanggapi itu, Eka mengaku semua masukan tokoh masyarakat, kalangan pemuda, tokoh agama maupun pemerintah desa dihimpun dan diperjuangkan bersama di DPRD. Meski perjuangannya melihat usulan skala prioritas atau mendesak untuk kepentingan masyarakat banyak.

“Semua tuntutan masyarakat wajib kami perjuangkan anggarannya lewat pembahasan DPRD. Tetapi, mengingat anggaran masih minim, maka sulit mengakomodir seluruh usulan. Terpaksa didahulukan kebutuhan prioritas atau sangat mendesak kepentingan rakyat,” beber Eka.

Apalagi saat ini, secara nasional dan lebih khusus di Kabupaten Boalemo masih dilanda musibah pandemi Covid-19. Di mana, dampaknya sangat dirasakan seluruh komponen. Lebih-lebih kondisi pergerakan ekonomi kian sulit dihadapi warga.

“Menghadapi situasi ini, kami di DPRD terpaksa harus menggeser anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Termasuk perjalanan dinas dan anggaran reses sebagian dialihkan penanganan Covid-19. Begitu juga program pemerintah diluar DAK seperti Jalan Usaha Tani dipangkas untuk pengadaan APD dan kebutuhan pokok masyarakat terdampak pandemi. Kami memohon maaf apabila ada program belum sepenuhnya terealisasi selama ini,” tandas Eka. (#c)

Komentar